Selasa 23 Aug 2022 20:06 WIB

Produksi Padi di Sumbar Ditarget Naik 2 Persen per Tahun

Produksi padi Sumbar ditarget hingga mencapai 1,67 juta ton pada 2026.

Red: Nur Aini
Ilustrasi tanaman padi yang siap panen, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan produksi padi di daerah itu naik 2 persen per tahun hingga mencapai 1,67 juta ton pada 2026.
Ilustrasi tanaman padi yang siap panen, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan produksi padi di daerah itu naik 2 persen per tahun hingga mencapai 1,67 juta ton pada 2026.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan produksi padi di daerah itu naik 2 persen per tahun hingga mencapai 1,67 juta ton pada 2026.

"Pada 2021 produksi padi Sumbar 1,52 juta ton. Setiap tahun kita targetkan naik 2 persen hingga menjadi 1,67 juta ton pada 2026," kata Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di Padang, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga

Ia menyatakan untuk pencapaian target tersebut dilakukan beberapa upaya di antaranya perbaikan jaringan irigasi, pembuatan embung, mencetak sawah baru, menstimulasi pembuatan pupuk organik, benih unggul hingga modernisasi pertanian.

"Perbaikan irigasi menjadi fokus kita pada 2022 dan 2023 agar produksi padi bisa ditingkatkan," katanya.

 

Saat ini, menurut dia,masih cukup banyak jaringan irigasi yang tidak optimal diantaranya disebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor. Untuk itu, jaringan irigasi yang menjadi kewenangan provinsi Sumbar akan diinventarisasi ulang untuk diperbaiki. Hal itu penting karena jaringan irigasi tidak hanya menjadi kewenangan Pemprov Sumbar. Sebagian jaringan adalah kewenangan pusat dan sebagian lagi kewenangan kabupaten/kota.

Jaringan irigasi juga perlu dibangun untuk mengaliri sawah yang saat ini statusnya masih tadah hujan atau sangat bergantung pada cuaca untuk ditanami. Terkait penyediaan pupuk, Mahyeldi mengakui bahwa pupuk bersubsidi belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh petani di Sumbar karena kuota yang terbatas.

"Kalau kuota ditambah, maka anggaran untuk subsidi akan meningkat. Kita harus memahami hal ini karena itu kita terus dorong agar kelompok tani aktif membuat pupuk organik guna menutupi kebutuhan akan pupuk," ujarnya.

Meski demikian, modernisasi alat pertanian tidak sepenuhnya cocok untuk lahan pertanian di Sumbar. Saat ini, masih ada daerah yang kontur lahan pertaniannya sempit dan berundak hingga sulit menggunakan alat modern yang tersedia di pasaran.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Syafrizal mengatakan pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mencapai target produksi yang diberikan. Ia memerinci target produksi padi Sumbar pada 2021 mencapai 1,52 juta ton dan ditingkatkan menjadi 1,54 juta ton pada 2022. Target itu meningkat kembali pada 2023 menjadi 1,57 juta ton dan 1,67 juta ton pada 2026.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement