Kamis 25 Aug 2022 08:23 WIB

Pemkot Solo Mulai Petakan Lahan Pengganti Pasar Joglo

Pasar Joglo terdampak proyek infrastruktur rel layang Solo.

Red: Nur Aini
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan), Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian (kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jalur Rel Ganda dan Rel Layang Simpang Joglo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Perhubungan akan membangun jalur rel kereta api ganda tahap I sepanjang 10 km dari Stasiun Balapan sampai Kalioso dengan anggaran sekitar Rp920 milliar yang dilengkapi konstruksi elevated rail atau rel layang di simpang Joglo untuk mengatasi kemacetan.
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan), Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian (kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Jalur Rel Ganda dan Rel Layang Simpang Joglo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Perhubungan akan membangun jalur rel kereta api ganda tahap I sepanjang 10 km dari Stasiun Balapan sampai Kalioso dengan anggaran sekitar Rp920 milliar yang dilengkapi konstruksi elevated rail atau rel layang di simpang Joglo untuk mengatasi kemacetan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta mulai memetakan lahan pengganti Pasar Joglo yang terdampak proyek infrastruktur rel layang Solo.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi di Solo, Kamis (25/8/2022), memastikan persiapan pembangunan pasar baru tersebut. Dari sisi teknis, pihaknya akan membentuk tim untuk melaksanakan penghapusan aset mengingat saat ini di lahan tersebut masih berdiri eks-SDN Sekip.

Baca Juga

"Saat ini masih ada bangunan bekas sekolahnya, dalam waktu dekat kami akan membuat tim untuk menjual aset itu sebelum kemudian diratakan," katanya.

Untuk proses yang tengah dilakukan saat ini, menurut dia, adalah penyusunan Detail Engineering Design (DED) atau detail gambar kerja. Ia mengatakan untuk pembangunan pasar tersebut masuk pada RAPBD 2023, sedangkan penyusunan DED masuk di APBD Perubahan 2022.

"Kalau pada 2023 sudah tidak ada bangunan yang tersisa di area itu maka (pembangunan) bisa langsung dikerjakan," katanya.

Pihaknya berharap proses pembangunan tidak membutuhkan waktu lama mengingat bangunan pasar akan dibuat sederhana dengan konsep hanggar.

"Pedagangnya kan tidak banyak," katanya.

Sementara itu, disinggung mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Pasar Joglo, ia memastikan, saat ini masih dalam tahap pembahasan.

"Besarannya masih dihitung," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement