Senin 29 Aug 2022 18:51 WIB

Swedia akan Kirim Tambahan Bantuan Militer ke Ukraina

Kuleba meminta Swedia untuk menyediakan negaranya senjata seperti howitzer.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah lubang memperlihatkan interior sebuah bangunan tempat tinggal setelah penembakan Rusia terlihat di Nikopol, Ukraina, Senin, 15 Agustus 2022.
Foto: AP/Kostiantyn Liberov
Sebuah lubang memperlihatkan interior sebuah bangunan tempat tinggal setelah penembakan Rusia terlihat di Nikopol, Ukraina, Senin, 15 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perdana Menteri Swedia Magdalena Anderson mengatakan, negaranya akan memberikan tambahan sejumlah 46,75 juta dolar AS dalam bantuan militer ke Ukraina. Bantuan ini diharapkan untuk membantu Kiev dalam mempertahankan diri terhadap invasi Rusia.

"Pemerintah akan memberikan total paket bantuan tambahan sebesar 1 miliar krona, baik bantuan militer dan sipil, ke Ukraina," ujar Andersson setelah menjamu Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Senin (29/8/2022).

Baca Juga

Sementara itu Kuleba meminta Swedia untuk menyediakan negaranya senjata seperti howitzer maupun peluru. "Selama perang berlanjut, kami akan meminta lebih banyak senjata," kata Kuleba.

Selain membahas tambahan bantuan militer, Kuleba juga akan membahas peningkatan tekanan sanksi terhadap Rusia. "Atas perintah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba akan mengunjungi Kerajaan Swedia (29 Agustus) dan Republik Ceko (30-31 Agustus) dengan tujuan mengkonsolidasikan dukungan internasional untuk Ukraina dan meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia," bunyi pernyataan pemerintah Ukraina dikutip laman Ukrinform, Senin.

"Topik utama negosiasi adalah melawan agresi Rusia, serta dukungan militer, keuangan, dan kemanusiaan lebih lanjut untuk Ukraina, jalan menuju keanggotaan negara kita di UE, dan rekonstruksi Ukraina," kata pernyataan itu.

Di Praha, Kuleba akan mengambil bagian dalam pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa. Adapun topik utamanya adalah pembatasan visa bagi warga negara Rusia dan paket sanksi Uni Eropa kedelapan yang menargetkan Rusia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement