Rabu 31 Aug 2022 20:55 WIB

Kunjungi Brunei Darussalam, Rektor UMP Bahas MBKM

Pendidikan harus beradaptasi dengan cepat terhadap sesuatu yang digital.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Jebul Suroso menjadi pembicara pada kuliah umum di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Selasa (30/8/2022).
Foto: UMP Purwokerto
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Jebul Suroso menjadi pembicara pada kuliah umum di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Selasa (30/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Jebul Suroso menjadi pembicara pada kuliah umum di Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Selasa (30/8/2022) kemarin.

Selain memberikan kuliah umum yang bertajuk Internationalization of Indonesian Higher Education: Improving Quality, Engaging Global Community, Dr Jebul juga melakukan MoU dengan UNISSA Brunei Darusalam.

Baca Juga

“Saya ada ketertertarikannya pada penelitian yang berhubungan dengan Nursing dan Health Management. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai sistem pendidikan yang ada di Indonesia, kemudian transformasi pendidikan tinggi Indonesia melalui MBKM,” kata Rektor UMP di Brunei Darusalam dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (31/8/22).

Lebih jauh ia menjelaskan, peran pendidikan harus beradaptasi dengan cepat terhadap sesuatu yang digital. Adanya MBKM dapat memperkenalkan kebebasan belajar kampus merdeka untuk meningkatkan kualitas pendidikan hingga kolaborasi internasional beserta visi dan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.

“Pendidikan tinggi di Indonesia berperan penting terhadap percepatan perkembangan nasional. Kita harus beradaptasi dengan cepat di masyarakat digital dan MBKM yang menawarkan kebebasan belajar kampus merdeka,” katanya. 

Hal itu dilakukan, lanjut Rektor, untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, kolaborasi internasional karena sebagai strategi untuk mempercepat tranformasi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia. Demikian pula untuk meningkatkan kualitas SDM, mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya serta mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi islam yang menonjol di Indonesia telah memiliki banyak perguruan tinggi. Perguruan tinggi di Indonesia dibagi menjadi beberapa, salah satu PTA/PTMA yang dikelola oleh Muhammadiyah,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, tantangan yang dialami Indonesia dalam mengembangkan pendidikan tinggi salah satunya adalah pengembangan IT, pemerataan akses, pengetahuan berdasarkan ekonomi, dll.

Maka dari itu Indonesia mengembangkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) agar dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan 8 pilar sebagai penopangnya yaitu pertukaran pelajar, magang, membantu pembelajaran, penelitian, proyek kemanusiaan, entrepreneurship, studi mandiri, dan pembangunan desa.

Dr Jebul menambahkan, UMP mengadaptasi internasionalisasi dengan membawa UMP ke dunia dan membawa dunia ke UMP. “UMP memiliki program kelas internasional, kolaborasi internasional dalam penelitian, konferensi, pertukaran, dll dengan kunci sama- sama memiliki persepsi yang sama antar universitas,” katanya.

Komitmen pemimpin dan program studi yang mendukung, menurutnya dapat tercipta pendidikan tinggi yang lebih baik dan dapat berkontribusi pada pengembangan dunia.

"Saya sampaikan juga UMP adalah bagian dari 172 Perguruan tinggi Muhammadiyah yang ada di Indonesia dan mancanegara. Saya menyampaikan terimakasih kepada Yang Mulia Sultan, karena telah mengundang UMP ke Brunei dan kerjasama dengan Perguruan tinggi disana.” ucapnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement