Kamis 01 Sep 2022 21:18 WIB

Paman Birin Minta Satgas Pertahankan Kewaspadaan Zona Hijau PMK di Kalsel

Komitmen Paman Birin mengatasi PMK di Kalimantan Selatan ini telah menuai pujian

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor meminta kepada satuan petugas (satgas) untuk terus meningkatkan kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di banua.
Foto: istimewa
Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor meminta kepada satuan petugas (satgas) untuk terus meningkatkan kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di banua.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor meminta kepada satuan petugas (satgas) untuk terus meningkatkan kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak di banua.

Himbauan Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Kalsel ini adalah dalam upaya mempertahankan Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Zona Hijau PMK setelah sebelumnya berhasil mengendalian PMK hingga nol kasus (zero case) pada awal Juli 2022.

Baca Juga

Terlebih lagi, komitmen Paman Birin dalan upaya pembebasan PMK di Kalimantan Selatan ini telah mendapat Apresiasi dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo,S.H.M.Si.M.H. berupa pemberian Penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan 2 kategori sekaligus.

Yakni Penghargaan atas Keberhasilan Sebagai Provinsi Menuju Nol Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Kategori Pemerintah Provinsi dengan Capaian Vaksinasi PMK terbaik yang diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian pada tanggal 14 Agustus 2022.“Himbauan dan arahan Pak Gubernur Paman Birin, agar satgas tetap waspada terhadap PMK di Kalsel. Kewaspadaan ini upaya untuk tetap menjaga nol kasus di Kalsel,” kata drh. Suparmi, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel.

Paman Birin juga meminta satgas Penanganan PMK baik ditingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten/ kota untuk terus bergerak cepat, tepat dan akurat melalui langkah langkah strategis pencegahan dan mengamankan hewan rentan PMK diwilayahnya masing-masing.

Langkah-langkah itu antara lain dengan meningkatkan surveilans/ deteksi dini, test and slaughter, peningkatan biosekuriti/desinfeksi, pengawasan dan pengetatan lalu lintas hewan rentan PMK dari dan ke wilayah Kalimantan Selatan serta percepatan realisasi Vaksinasi PMK.

drh. Suparmi juga menyebut, capaian realisasi vaksinasi PMK di Kalsel untuk tahap I realisasi sebanyak 4 717 dosis (112,31 persen) dari target 4 200 dosis. Sedangkan realisasi vaksinasi tahap II per tanggal 30 Agustus 2022 telah tercapai sebanyak 38.166 dosis ( 86,74 persen) dari target 44.000. Dan untuk Tahap 3 Kalsel mendapat alokasi vaksin PMK sebanyak 50.000 dosis.

“Dalam upaya percepatan Realisasi PMK 100 persen Satgas Penanganan PMK Provinsi telah berkoordinasi dengan satgas kabupaten/ kota termasuk menurunkan gim untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di lapangan terutama Kabupaten yang mendapat alokasi vaksin PMK yang cukup banyak seperti Tanah Laut,” terang Suparmi.

Selain itu juga, dengan upaya pengawasan Lalu Lintas Hewan Rentan PMK, satgas provinsi telah berkoordinasi dan sosialisasi kepada satgas kabupaten/ kota dan pelaku usaha ternak sapi potong. Terkait regulasi lalu lintas hewan rentan PMK sesuai dengan Surat Edaran Satgas PMK No.4 Tahun 2022 Tentang Pengendalian Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan Rentan PMK Berbasis Zonasi yang dirangkaikan dengan kegiatan Sosialisasi dan Bimtek Penandaan dan Pendataan Hewan Rentan PMK. “Diharapkan melalui langkah- langkah strategis tersebut Zona Hijau dapat terus dipertahankan dan Kalsel dapat ditetapkan sebagai daerah bebas PMK,” kata Suparmi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement