Jumat 02 Sep 2022 06:39 WIB

Guru Besar dan Akademisi akan Berkolaborasi Susun Rencana Pembangunan  

Guru besar dan akademisi akan helat Simposium Nasional Rencana Pembangunan 2045

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Forum 2045, Untoro Hariadi (tengah), mengajak guru besar dan akademisi berkolaborasi susun rencana pembangunan Indonesia.
Foto: Dok Istimewa
Ketua Forum 2045, Untoro Hariadi (tengah), mengajak guru besar dan akademisi berkolaborasi susun rencana pembangunan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejumlah guru besar dan akademisi se-Indonesia yang berhimpun dalam Forum 2045 berencana menggelar 'Simposium Nasional Rencana Pembangunan 2045' pada Oktober 2022 mendatang di Jakarta. 

Ketua Forum 2045, Untoro Hariadi, mengatakan simposium tersebut didasarkan pada keinginan untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi penyusunan rencana pembangunan ke depan. 

Baca Juga

Tahun 2024 kata dia bukan saja bakal menjadi tahun politik, melainkan juga menjadi salah satu bagian jelang berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2005-2025 yang ditetapkan melalui UU RI Nomor 17 Tahun 2007. 

“Kalangan akademisi bersama seluruh elemen bangsa harus berkolaborasi dalam penyusunan cetak biru pembangunan Indonesia ke depan. Apalagi, rencana pembangunan ke depan bermakna sangat strategis karena pada tahun 2045 usia Indonesia tepat seabad,” ujar Untoro Hariadi, dalam keterangannya, Jumat (2/9/2022). 

Menurut Untoro, di usia Indonesia yang mendekati seratus tahun, masyarakat perlu mendorong capaian tujuan-tujuan bernegara sebagai tercantum dalam UUD 1945. 

“Jika memang masih banyak tujuan berbangsa yang belum tercapai, kita perlu bersama-sama memikirkan strategi yang tepat agar cita-cita mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur itu bisa tercapai,” lanjutnya. 

Karena itulah menurutnya penyusunan rencana pembangunan, apalagi yang berdimensi panjang, seharusnya melibatkan lebih banyak kalangan. 

Semakin banyak kelompok-kelompok masyarakat menyumbangkan gagasan akan semakin memperkaya perspektif pembangunan.  

Hal tersebut kata dia juga bisa menghindarkan bangsa dari potensi friksi yang dipicu berbagai program pembangunan. 

Pihaknya mengajak berbagai anak bangsa untuk berkolaborasi dalam penyusunan rencana pembangunan yang juga perlu direspons positif oleh pemerintah dan partai-partai politik. 

“Melalui Simposium Nasional Rencana Pembangunan 2045, kami juga ingin mencari format baru bagi hubungan kalangan akademisi dengan masyarakat politik dan mungkin juga kelompok bisnis. Di era yang penuh tantangan dewasa ini, suara moral dari kampus harus lebih sering hadir ke tengah publik,” ujar dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement