Jumat 02 Sep 2022 15:08 WIB

Kurangi Limbah Elektronik, Eropa Paksa Produsen Siapkan Suku Cadang Ponsel

Produsen wajib memasok 15 suku cadang ke reparasi selama lima tahun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Baterai ponsel. Ilustrasi. Komisi Eropa berusaha untuk meningkatkan masa pakai baterai ponsel dan tablet serta ketersediaan suku cadang.
Foto: iMore
Baterai ponsel. Ilustrasi. Komisi Eropa berusaha untuk meningkatkan masa pakai baterai ponsel dan tablet serta ketersediaan suku cadang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Eropa berusaha untuk meningkatkan masa pakai baterai ponsel dan tablet serta ketersediaan suku cadang. Dalam draf proposal yang diterbitkan pekan ini, regulator Eropa berencana memaksa produsen ponsel untuk memasok setidaknya 15 suku cadang berbeda ke reparasi profesional selama lima tahun setelah perangkat pertama kali dijual.

Dilansir dari The Verge, Jumat (2/9/2022), konsumen juga akan mendapatkan jaminan akses penggantian baterai, display, charger, back cover, dan bahkan tempat SIM/kartu memori selama lima tahun. Draf proposal dirancang untuk meningkatkan kemampuan perbaikan ponsel cerdas dan tablet serta mengurangi jejak karbonnya di seluruh Eropa. Financial Times melaporkan bahwa memperpanjang siklus hidup smartphone selama lima tahun kira-kira setara dengan menghilangkan 5 juta mobil dari jalan.

Baca Juga

Uni Eropa (UE) berpendapat bahwa memaksa produsen untuk membuat produk yang lebih tahan lama dan lebih mudah diperbaiki bertujuan untuk mengurangi limbah elektronik. Upaya ini juga akan meningkatkan tingkat daur ulang dan penggunaan kembali bahan yang diperlukan untuk perangkat pabrikan.

Jika proposal tersebut diadopsi di seluruh Eropa akhir tahun ini, label energi baru pada smartphone dan tablet juga akan diperkenalkan dan akan bertindak seperti label pada TV dan barang-barang listrik besar di seluruh Eropa. Label energi akan menunjukkan kemungkinan masa pakai baterai ponsel atau tablet, dan juga menyertakan informasi tentang perlindungan perangkat terhadap air dan debu dan bahkan menilai ketahanan ponsel terhadap jatuh yang tidak disengaja.

Di bawah rencana UE, jika produsen tidak dapat memasok baterai ke konsumen selama lima tahun, mereka harus memenuhi serangkaian tes ketahanan baterai. Ini akan memastikan perangkat mencapai 80 persen dari kapasitas terukur setelah 1.000 siklus pengisian penuh. Produsen juga akan dipaksa untuk memastikan pembaruan perangkat lunak tidak pernah memiliki efek negatif pada masa pakai baterai.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement