Jumat 02 Sep 2022 16:22 WIB

Pemkot Surabaya Bantu Warga Sulit Penuhi Susu Anak Hingga Dicampur Tajin

Seorang warga Surabaya dengan anak kembar mencampur susu formula dengan tajin.

Red: Nur Aini
Susu, ilustrasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Provinsi Jawa Timur membantu warga berpenghasilan rendah yang kesulitan memenuhi kebutuhan susu anak sehingga harus mencampur susu formula dengan air beras atau tajin.
Foto: Pxhere
Susu, ilustrasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Provinsi Jawa Timur membantu warga berpenghasilan rendah yang kesulitan memenuhi kebutuhan susu anak sehingga harus mencampur susu formula dengan air beras atau tajin.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Provinsi Jawa Timur membantu warga berpenghasilan rendah yang kesulitan memenuhi kebutuhan susu anak sehingga harus mencampur susu formula dengan air beras atau tajin.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di Surabaya, Jumat (2/9/2022), mengatakan bahwa dia telah menyambangi tempat tinggal Febrina Cornelia, seorang ibu dengan anak kembar yang terpaksa mencampur susu formula dengan tajin.

Baca Juga

Dia mengunjungi rumah kontrakan FebrinadiJalan Asem Jaya, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Kamis (1/9/2022), serta memberikan bingkisan dan susu formula kepada keluarga Febrina.

Menurut dia, Febrina tergolong anggota masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Penghasilan Febrina sebagai penjual peralatan rumah tangga tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya, termasuk anak kembarnya yang berusia balita dan orang tuanya yang berusia 63 tahun.

 

"Dia mengaku memberikan susu formula yang dicampur dengan air tajin bagi kedua anaknya karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan harian susu formula secara maksimal," Armuji.

"Dua anak ini, yaitu adik Yuri Alma Hawo Haba dan Rico Isa hawu Haba, harus mendapatkan perhatian, khususnya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan," kata dia.

Armuji sudah memerintahkan aparat pemerintah kelurahan dan kecamatan untuk segera menguruskan akta kelahiran kedua anak Febrinaagar mereka terdaftar sebagai penduduk Kota Surabaya.

"Memang ada sedikit kendala, statusnya MBR namun antara alamat tertera di kartu keluarga dan domisili berbeda. Ini harus menjadi perhatian kita semua," kata dia.

Ia mengatakan bahwa puskesmas juga akan memberikan bantuan berupa makanan pendamping kepada kedua anak Febrina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement