Ahad 04 Sep 2022 06:22 WIB

MPR: Pancasila akan Kuat di Tangan Santri dan Kiai

Pancasila harus menjadi bagian dari kehidupan kiai dan santri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menghadiri acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Universitas Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur. Dalam forum tersebut, ia mengatakan bahwa pentingnya bagi santri untuk mengamalkan Pancasila. 

"Pancasila akan kuat di tangan para santri dan kiai, Pancasila harus menjadi bagian dari kehidupan kiai dan santri yang build in di kesehariannya," ujar Muzani lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga

"Dengan demikian, adik-adik semua ketika lulus dari sini akan menjadi pribadi yang unggul, memiliki optimisme dan berdaya saing tinggi," sambungnya.

Ia menjelaskan, generasi anak muda saat ini harus mengerti tentang sejarah bangsa Indonesia. Misalnya, untuk tak meremehkan kekuatan dan semangat persatuan yang dilakukan para pemuda Indonesia ketika Kongres Pemuda Kedua pada 1928 atau Sumpah Pemuda. 

 

"Kongres pemuda yang memutuskan bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan itu adalah sebuah keputusan maju dan visioner," ujar Muzani.

Ia juga bicara mengenai pentingnya proses pembangunan yang berkelanjutan. Itu sebabnya, dalam bulan-bulan ke depan MPR akan membentuk panitia ad hoc yang akan merumuskan apakah penting untuk dibentuk kembali Pokok Pokok Haluan Negara (PPHN). 

"Kenapa PPHN dianggap penting? Sejak tidak ada GBHN, program orientasi pembangunan dianggap sering putus antara pemimpin sebelum dan selanjutnya. Maka dengan PPHN diharapkan ada keberlanjutan," ujar Muzani. 

Menurut Muzani pembentukan PPHN harus betul-betul dikaji. Karena ini menyangkut dengan suksesi pembangunan negara yang berkelanjutan.

"PPHN bagian dari upaya untuk terus melanjutkan program kerja pemerintah selanjutnya supaya ada kesinambungan pembangunan demi kemajuan bangsa," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement