Rabu 07 Sep 2022 01:15 WIB

662 Warga Mulai Mengungsi Terdampak Banjir Sigi

Banjir melanda Desa Pakuli Utara, Gumbasa, Sigi, Sulawesi Tengah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan, sebanyak 662 warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat meluapnya air Sungai Miu.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan, sebanyak 662 warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat meluapnya air Sungai Miu.

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan, sebanyak 662 warga Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat meluapnya air Sungai Miu. "Sebanyak 182 kepala keluarga atau 662 warga mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman dari bencana banjir," ucap Kepala BPBD Kabupaten Sigi Asrul Repadjori, di Sigi, Selasa (6/9/2022).

Menurut Asrul, sebanyak 164 rumah warga rusak karena terendam air dan lumpur, yang disebabkan oleh meluapnya air Sungai Miu dan Sungai Gumbasa. Ia menyebut Sungai Miu dan Sungai Gumbasa meluap karena hujan lebat terjadi sejak Senin sore hingga Selasa pagi.

Baca Juga

Kondisi itu, ujar dia, menyebabkan sebanyak 182 kepala keluarga harus mengungsi menjauh dari sungai untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan terjadi. Selain permukiman, ujar dia, fasilitas umum berupa balai pertemuan desa, pasar, sekolah dasar, sarana ibadah/mushalla, juga rusak terdampak banjir yang disebabkan meluapnya sungai tersebut.

Ia mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan jangka pendek, termasuk membangun dapur umum dan penyediaan air bersih. Dalam melakukan penanggulangan, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait, untuk melakukan normalisasi sungai, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial untuk penanganan kesehatan dan pemenuhan logistik," ujarnya.

Ia mengatakan, kebutuhan mendesak saat ini yaitu segera diturunkan alat berat untuk normalisasi sungai di tiga titik yang terletak di Dusun Satu Desa Pakuli Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement