Jumat 09 Sep 2022 07:26 WIB

UMM Beri Solusi Transportasi dan Data Transfer 6G Melalui Icon-TINE

Perkembangan teknologi terus berjalan dan kini akan memasuki 6G

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Universitas yang dikenal dengan sebutan Kampus Putih ini baru saja mendapatkan predikat sebagai kampus swasta terbaik keenam se-Asia Tenggara menurut data yang dikeluarkan oleh AppliedHE.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mencoba memberikan solusi transportasi dan data transfer 6G. Hal ini dilakukan melalui kegiatan International Conference on Technology, Informatics, and Engineering (Icon-TINE)

Direktur Research Manager Center dari Universitas Malaysia, Profesor Abdullah Ghani mengatakan, kecepatan transfer data menjadi salah satu hal yang terus dikembangkan. "Salah satunya pengembangan teknologi 6G," katanya, Kamis (8/9/2022).

Baca Juga

Pada kesempatan tersebut, Abdullah juga memaparkan tentang ‘Quantum Internet Beyond 6G Technology’. Ia menjelaskan, perkembangan teknologi jaringan telah berkembang dimulai dari 1G hingga kini akan memasuki 6G.

Adapun Quantun Internet adalah jaringan internet dengan kecepatan 6G yang memudahkan manusia untuk mengakses suara, teks, grafis atau gambar. Bahkan, juga bisa mengakses video dengan cepat meski ukuran file cukup besar.

Meskipun bagus, ia mengakui, quantum internet 6G belum sempurna. Ada sederet masalah yang harus diselesaikan. Salah satunya kerumitan struktur jaringan quantum internet sehingga persebaran untuk di beberapa negara masih sukar diterapkan. 

"Tapi saya yakin bahwa teknologi quantum internet ini akan segera terealisasi sekitar tahun 2026 mengingat teknologi 5G saja belum digunakan di banyak negara," kata dia.

Sementara itu, Kepala Prodi Teknik Mesin UMM, Iis Siti Aisyah menjelaskan tentang energi baru terbarukan dan energi hijau. Ia mengatakan, industri berbasis petrokimia dan menipisnya minyak bumi melatar belakangi inisiasi energi baru. 

Menurutnya, selama ini transportasi masih bergantung pada pelumas yang berbahan baku minyak bumi,. Hal tersebut menjadi faktor menipisnya cadangan minyak bumi. 

Pada kesempatan ini, Iis juga menjelaskan gagasannya bahwa ada sebuah solusi pengganti BBM yakni dengan Vegateble Oil sebagai oli pelumas yang ramah lingkungan. Sebab, saat ini pelumas memang digunakan untuk melancarkan mesin bagi mesin motor. Namun emisi karbon yang dihasilkan juga tinggi sehingga daoaf mendegradasi kualitas udara.

Vegetable oil dinilai bisa menjadi sebuah solusi sebagai pelumas yang ramah lingkungan. Dia yakin pelumas tersebut bisa bermanfaat dan tidak merusak kualitas udara karena diekstrak dari tumbuhan.

Hal menarik lain yang dikaji di Icon-TINE yakni terkait teknologi transportasi. Tidak dipungkiri ruang hidup dalam kota semakin menipis. Hal itu dibahas oleh  Kepala Transport Innovation and Research Hub (TIRH) di Griffth University, Queensland Australia, Profesor Matthew Bruke.

Dia menjelaskan saat ini 25 persen ruang dalam kota telah terisi oleh transportasi. Ada pun kepemilikan kendaraan pribadi semakin hari semakin bertambah. Faktor inilah yang mengakibatkan kota semakin padat.

Di samping itu, hal tersebut juga berefek pada penggunaan kendaraan umum yang kurang efektif. Terlebih bagi Indonesia yang mana setiap penduduknya menginginkan kendaraan sendiri. 

Menurut Matthew, 85 persen rumah tangga di Indonesia setidaknya memiliki satu sepeda motor. Hal tersebut membuat Indonesia masuk peringkat ketiga pengguna kendaraan bermotor di dunia. 

Meskipun teknologi motor listrik semakin digalakkan, hal ini tidak menjawab permasalahan. Pasalnya, kendaraan di Indonesia akan terus bertambah ke depannya. Apalagi mengingat keinginan masyarakat untuk memiliki terus ada.

Menurut dia, perlu adanya revolusi sistem transportasi dalam mengurangi kepadatan kota di indonesia, terkhusus Jakarta dan Surabaya. Dia berharap aada sistem berupa pemanfaatan transportasi umum melalui aplikasi dengan sekali bayar di akhir yang memudahkan orang melakukan perjalanan. "Selain itu, sistem Car Share juga bisa dicoba yakni program berbagi tumpangan dengan yang orang lain,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement