Jumat 09 Sep 2022 16:06 WIB

Kawal Pengelolaan Sawit Berkelanjutan, IPB Dirikan Pusat Studi Sawit

Kemenko Perekonomian berharap Pusat Studi Sawit bisa didirikan di tiap kampus

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, perekonomian nasional yang tumbuh 5,44 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2022 didukung oleh ekspor yang tumbuh sebesar 19,74 persen yoy. Pertumbuhan itu, kata dia, didorong oleh ekspor komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan. Selain mampu menyokong peningkatan nilai ekspor dalam negeri, ia melanjutkan, industri kelapa sawit juga telah berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja secara siginifikan.
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, perekonomian nasional yang tumbuh 5,44 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2022 didukung oleh ekspor yang tumbuh sebesar 19,74 persen yoy. Pertumbuhan itu, kata dia, didorong oleh ekspor komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan. Selain mampu menyokong peningkatan nilai ekspor dalam negeri, ia melanjutkan, industri kelapa sawit juga telah berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja secara siginifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, perekonomian nasional yang tumbuh 5,44 persen year on year (yoy) pada kuartal II 2022 didukung oleh ekspor yang tumbuh sebesar 19,74 persen yoy. Pertumbuhan itu, kata dia, didorong oleh ekspor komoditas kelapa sawit sebagai komoditas unggulan.

Selain mampu menyokong peningkatan nilai ekspor dalam negeri, ia melanjutkan, industri kelapa sawit juga telah berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja secara siginifikan. Pemerintah pun terus melanjutkan upaya mendorong industri sawit sebagai sektor strategis dan tentunya perlu dibarengi dengan dukungan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat.

”Saya mengharapkan adanya sebuah aksi kepedulian yang mengajak kita semua bangga dan saling bekerja sama dalam mewujudkan agro industri sawit yang kuat dari hulu ke hilir. Sekaligus berani menghadapi berbagai tantangan dan hambatan,” ujar Airlangga saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku Sawit Untuk Negeri serta Peresmian Pusat Studi Sawit IPB University, Jumat (9/9).

Salah satu bentuk dari partisipasi masyarakat tersebut ditunjukkan dengan pendirian Pusat Studi Sawit IPB University guna mengawal pengelolaan sawit di berbagai aspek secara berkelanjutan. Sebagai produsen sawit terbesar di dunia, menurutnya Indonesia perlu memiliki pusat riset yang memadai dan dapat diandalkan untuk menjamin keberlanjutan dari komoditas unggulan kelapa sawit, sehingga pembangunan Pusat Studi Sawit diharapkan dapat dilakukan di berbagai kampus lainnya agar dapat dihasilkan rekomendasi kebijakan yang applicable terkait optimalisasi pengembangan sawit.

“Pusat Studi Sawit ini diharapkan mampu memberikan berbagai kajian sawit dari aspek sosial, ekonomi, dan juga lingkungan. Tidak hanya di hulu tetapi harus juga di hilir, sehingga nilai tambah dari sawit benar-benar dapat dinikmati lebih luas,” tutur dia. 

Partisipasi lain ditunjukkan pula oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah melakukan penelitian terkait penggunaan sawit untuk biodiesel. Hal tersebut diharapkan dapat diikuti oleh berbagai kampus lainnya guna mendukung upaya Pemerintah dalam mempertahankan kelestarian industri sawit sebagai komoditas unggulan yang mampu menjamin ketahanan pangan dan energi.

Airlangga turut menyampaikan apresiasi dan dukungan terkait peluncuran Buku Sawit Untuk Negeri sebagai wujud partisipasi dan dorongan dari pihak terkait bagi pengembangan sawit oleh Pemerintah. “Saya mendukung publikasi Buku Sawit untuk Negeri, buku ini secara umum menyampaikan ke para pembacanya bahwa sawit itu baik, dan berkontribusi sangat besar bagi perekonomian Indonesia, bahkan merupakan salah satu sektor yang masih mampu memberikan kontribusi bagi negara selama masa pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement