REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi muda di Indonesia harus dididik untuk dapat berkarya, profesional saat bekerja, dan tidak lupa dengan agama. Tujuan ini merupakan dasar dari implementasi Qodr yang mana merupakan pelatihan IT dengan berbasis pondok pesantren.
Diketahui bahwa teknologi informasi di Indonesia mengalami perkembangan yang yang sangat pesat di era globalisasi sekarang ini. Teknologi informasi yang mencakup useware, hardware, dan software bermanfaat untuk mengirimkan, mengolah, memperoleh, menafsirkan, menyimpan, menggunakan data, hingga mengorganisasikan data.
Internet menjadi salah satu bukti nyata bahwa teknologi informasi tumbuh dengan signifikan di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Dewasa ini, dunia sudah tak asing lagi dan telah terjamah dengan penggunaan internet yang kini menjadi sumber daya informasi yang sangat dibutuhkan. Kebutuhan internet tersebut termasuk juga di Indonesia, pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan yang signifikan.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif menuturkan, di Indonesia angka pengguna internet telah mencapai kurang lebih 77 persen dari jumlah penduduk total.
Pandemi Covid-19 yang sebelumnya melanda Indonesia juga menjadi salah satu faktor kenaikan penggunaan internet ini.
"Tentunya efek pandemi ini sangat membawa dampak signifikan penggunaan internet di Indonesia," ujar Muhammad Arif beberapa waktu lalu, dilansir dari Antara, Selasa (13/9/2022).
"Kita masih punya berbagai sektor lain yang berpotensi ditransformasikan secara digital tersebut, seperti sektor pendidikan yang selama ini sumbangannya ke PDB mencapai 3,28 persen, ini angka yang signifikan secara ekonomi sangat mungkin lebih besar lagi ditransformasikan secara digital," lanjutnya.
Oleh karena itu, Qodr yang berlokasi di Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta ini berhasil menjadi wadah tempa anak muda indonesia untuk dapat terjun sebagai profesional di dunia IT.
Berawal dari dari keinginan kuat membantu sesama muslim terutama talenta muda untuk menjadi seorang profesional di dunia kerja, Qodr memiliki visi memiliki visi untuk mencetak profesional IT yang mengamalkan ajaran Islam.
Salah satunya yakni dengan mengajarkan ketaqwaan serta menerapkan syariat islam yang baik dan benar.
Perubahan yang diusung oleh Qodr kepada para generasi penerus bangsa dan muslim di Indonesia ini mendapatkan apresiasi dari Infinity Global Inovasi.
Diketahui bahwa Infinity Global Inovasi merupakan startup group yang telah membawa banyak solusi dan terobosan terkait masalah IT di Indonesia.
Penghargaan yang diberikan kepada Qodr adalah penghargaan “Game Changer of The Year” di acara Grand Launching DimensiCloud.id yang bertema “Theater of Happiness”, pada 31 Agustus 2022.
Selain itu, pendiri Qodr yakni Usman Rubiantoro juga mengatakan bahwa Qodr ingin mematahkan persepsi negatif masyarakat terhadap santri yang menerapkan syariat Islam yang mana ada stigma santri dianggap terkekang, susah terjun ke dunia kerja, monoton, dan lain sebagainya.
Qodr menolak hal itu dan mendobrak stigma negatif itu dengan merangkul santri untuk mandiri, profesional, dan berakhlak mulia.
“Gunakan waktu berhargamu untuk membuatmu dan karyamu lebih berharga,” kata Usman.
Tak hanya itu saja, Qodr juga menerapkan sistem beasiswa kakak asuh yang menjadi sebuah kemudahan bagi santri dan calon santri baru untuk belajar di Qodr.
Konsentrasi yang bisa ditempuh diantaranya jalur Programming terdiri dari Frontend, Backend, dan Mobile Development, dan konsentrasi UI/UX di jalur Design.
Hingga kini, Qodr terus membuka penerimaan santri baru berumur 17-24 tahun yang dapat diakses melalui psb(dot)qodr(dot)or(dot)id.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
