Selasa 13 Sep 2022 17:40 WIB

Diskar PB Bandung Antisipasi Potensi Cuaca Ekstrem

Saat ini, Bandung Raya dan Jawa Barat memasuki periode transisi atau peralihan musim.

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung merapikan peralatan usai melakukan pendinginan pascakebakaran di salah satu ruangan di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (21/8/2022). Penyebab kebakaran yang melanda Ruang Arsip lantai 3 Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung merapikan peralatan usai melakukan pendinginan pascakebakaran di salah satu ruangan di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (21/8/2022). Penyebab kebakaran yang melanda Ruang Arsip lantai 3 Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar) PB Kota Bandung mengantisipasi potensi cuaca ekstrem di masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Petugas siap dan berjaga 24 jam apabila terjadi bencana.

"Antisipasi terhadap cuaca ekstrem barangkali dari Diskar PB, senantiasa ada personel yang berjaga 24 jam baik di markas komando atau markas pusat atau OPD (organisasi perangkat desa)," ujar Kepala Diskar PB Kota Bandung Gun Gun Sumaryana saat dihubungi, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan pihaknya tetap siaga terhadap potensi bencana seperti genangan, banjir dan lainnya. Pihaknya sejauh ini bekum menerima laporan pengaduan bencana.

"Kami lakukan koordinasi dengan OPD terkait karena ranahnya, kalau mengenai genangan masih berada di OPD tersebut. kami juga mewaspadai beberapa titik genangan, memang direkomendasikan oleh bina marga," katanya.

Gun Gun mengatakan peristiwa pohon tumbang merupakan kewenangan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan, Pertamanan (DPKP3). Namun pihaknya tetap siaga apabila terdapat masyarakat yang melaporkan peristiwa bencana.

"Ketika kami sudah evakuasi pohon yang menghalangi jalur jalan raya dari kemacetan atau sudah dipinggirkan, (selanjutnya) kan ada dinas terkait yang menyelesaikan," katanya.

Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai penanganan banjir. Pihaknya memiliki empat UPT yang berada di timur, barat, utara dan selatan.

"Tiap UPT pun ada dua regu, kurang lebih ada 10 sampai 15 orang yang bersiaga setiap hari. Di kantor kami, di pusat ada 40 sampai 50 orang setiap hari. InsyaAllah selalu meluncur," katanya.

Gun Gun menambahkan pihaknya juga melakukan penyelamatan yaitu human rescue dan animal rescue. "Apabila ada ular, tawon, kucing kadang-kadang, kami baru satu dua hari kemarin menangani yang kejepit oleh cincin," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan masyarakat terhadap potensi cuaca ekstrem di Bandung Raya. Saat ini, Bandung Raya dan Jawa Barat memasuki periode transisi atau peralihan musim.

Prakirawan BMKG Bandung Muhammad Iid Mujtahidin mengatakan kondisi cuaca di wilayah Bandung Raya untuk hari ini dan satu hari ke depan akan terjadi hujan. Namun, relatif menurun jika dibandingkan dua hari sebelumnya.

"Sekarang memasuki masa periode transisi (peralihan musim) ditandai dengan sewaktu-waktu ada perubahan sistem kondisi udara yang selalu berubah-ubah yang berpotensi pembentukan awan hujan," ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement