Rabu 14 Sep 2022 04:30 WIB

Praktisi Intelijen: Pernyataan Effendi Simbolon Tentang TNI tak Etis

Pernyataan Effendi Simbolon dinilai melukai hati prajurit.

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Foto: Dok DPR
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi Intelijen Fauka Noor Farid menilai pernyataan yang dilontarkan Effendi Simbolon tentang TNI merupakan sesuatu tidak etis. Pernyataan itu melukai hati para prajurit

"Pernyataan itu tidak etis dan benar-benar melukai hati prajurit dan warga," kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurutnya pernyataan itu tidak pantas dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR RI yang membidangi ranah pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informatika, serta intelijen.

Bagi orang dengan kapasitas yang membidangi pertahanan, Fauka menyebutkan Simbolon harusnya paham bahwa TNI 'dilahirkan' rakyat, sehingga orang tua dari seluruh prajurit TNI adalah rakyat.

"Kalau ada yang menghina dan menyakiti TNI sama saja menyakiti rakyat. Hal itu juga yang diajarkan senior-senior saya dan guru saya Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya, tentang nilai kebangsaan dan cinta NKRI," kata dia.

Fauka Noor Farid menilai ada maksud lain dari pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan. "Saya pikir ada maksud lain, pernyataannya seperti mewakili kelompok tertentu yang ingin menjabat di TNI. Jadi bukan persoalan etis saja," ucap dia.

Fauka menyoroti poin pembangkangan di tubuh TNI yang disampaikan Simbolon. Menurut dia selama ini TNI tetap solid dan mampu menyelesaikan seluruh tugas diberikan pemerintah.

"Sebenarnya pembangkangan dimaksud beliau itu abu-abu, tidak jelas. Soal pelanggaran prajurit itu terus diproses secara hukum militer. Saya kira TNI tegas dengan pelanggaran," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement