Kamis 15 Sep 2022 11:46 WIB

5 Life Skill Penting untuk Capai Generasi Emas 2045

Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Menko PMK Muhadjir Effendy
Foto: Antara
Menko PMK Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sebagai penerus masa depan bangsa, para pemuda harus memiliki 5 life skill penting untuk mencapai generasi Indonesia Emas 2045. Kelima life skill tersebut dirumuskan dalam 5C, yakni, critical thinking, creativity and inovation, communication skill, collaboration, dan confidence.

“Seorang mahasiswa harus menguasasi semua keterampilan hidup ini, agar mampu besikap dan bertindak dengan baik dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan baru,” tutur Muhadjir dalam keterangan, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Saat ini, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, dari 270,2 juta penduduk Indonesia, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa (27,94 persen), sedangkan jumlah generasi milenial mencapai 69,90 juta jiwa (25,87 persen).

Data kependudukan menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja Indonesia tahun lalu sebesar 144 juta jiwa. Artinya, Indonesia sudah memasuki era bonus demografi karena jumlah kelompok usia produktif lebih banyak daripada kelompok usia tidak produktif.

Puncak bonus demografi di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada periode 2030-2035. Periode bonus demografi ini harus betul-betul dipersiapkan sehingga bisa dipetik hasilnya. 

Bonus demografi menjadi salah satu modal Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045. Setelah itu, Indonesia akan memasuki era penduduk usia tua.

“Tantangan utama saat ini adalah globalisasi dan kehadiran Revolusi Industri 4.0 yang segera disusul oleh Era Society 5.0, Karena itu, di era digital saat ini kita harus bisa menguasai teknologi digital. Jangan sampai ketinggalan,” tambah Menko PMK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement