Senin 19 Sep 2022 12:33 WIB

Zelenskyy Bersumpah tidak akan Menyerah dalam Upaya Serangan Balik

Pasukan Ukraina menguasai tepi timur.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit yang rusak dan bangunan lainnya yang rusak selama pertempuran di Izium, Ukraina, pada 24 Maret 2022. Penyelidik yang mencari melalui situs pemakaman massal di sebuah pemakaman di kota telah menemukan bukti bahwa beberapa orang mati disiksa , termasuk tubuh dengan anggota badan patah dan tali di leher mereka, kata Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy Jumat, 16 September 2022.
Foto: Maxar Technologies via AP
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit yang rusak dan bangunan lainnya yang rusak selama pertempuran di Izium, Ukraina, pada 24 Maret 2022. Penyelidik yang mencari melalui situs pemakaman massal di sebuah pemakaman di kota telah menemukan bukti bahwa beberapa orang mati disiksa , termasuk tubuh dengan anggota badan patah dan tali di leher mereka, kata Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy Jumat, 16 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji tidak akan menyerah dalam perjuangan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Sementara itu, Kiev melaporkan pasukannya mulai bergerak maju ke tepi timur Sungai Oskil, mengancam pasukan Rusia yang di Donbas.

Berhasil menyeberangi Oskil merupakan langkah maju dalam serangan balik Ukraina di timur laut wilayah Kharkiv. Sungai itu mengalir ke selatan Sungai Silversky Donets yang melalui Luhansk, satu dari dua provinsi di wilayah Donbas.

Baca Juga

"Dari kemarin (pasukan Ukraina) telah bergerak maju menyeberangi Oskil, Ukraina menguasai tepi timur," kata Angkatan Bersenjata Ukraina di aplikasi kirim pesan Telegram, Ahad (18/9/2022) malam.

Sementara itu Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai juga menulis di Telegram. "Wilayah Luhansk tepat di sebelah, deokupasi tidak jauh lagi," tulisnya.

Zelenskyy bersumpah untuk terus menekan Moskow setelah pasukan Ukraina meraih keunggulan di Kharkiv pada bulan ini. "Mungkin setelah serangkaian kemenangan, sebagian dari anda sekalian mengira kami akan memiliki jeda, tapi tidak akan ada jeda, ada persiapan untuk rangkaian berikutnya, untuk Ukraina yang merdeka, semuanya," kata Zelenskyy di pidato malamnya, Ahad kemarin.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengatakan kemenangan bagi Ukraina artinya menyikirkan semua tentara Rusia dari seluruh negeri. Ia berjanji AS akan terus memberikan bantuan sepanjang yang dibutuhkan.

"Kemenangan perang Ukraina adalah mengusir keluar Rusia dari Ukraina sepenuhnya dan untuk mengakui kedaulatannya, dengan begitu mereka telah mengalahkan Rusia," kata Biden dalam wawacara di program 60 Minutes stasiun televisi CBS.

"Rusia ternyata tidak sekompeten dan semampu yang dikira banyak orang," katanya.

Artileri Rusia menggempur kota-kota dan desa-desa di seluruh garis depan di wilayah selatan dan timur Ukraina. Pejabat Ukraina mengatakan Rusia menembak infrastruktur sipil di Kota Zaporizhzhia.

Inggris mengatakan pasukan Rusia memperluas serangannya ke infrastruktur sipil setelah terpukul mundur di medan pertempuran. Kemungkinan mereka akan memperluas target tembakan.

"Ketika menghadapi kemunduran di garis depan, Rusia tampaknya memperluas lokasi yang siap di serang dalam upaya merusak moral rakyat dan pemerintah Ukraina secara langsung," kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Komando Selatan Ukraina mengatakan serangan juga diluncurkan ke stasiun radar dekat Kherson dan pada penyeberangan pontoon dekat Nova Kakhovka sebelah timur Kherson. Di mana serangan balik Ukraina difokuskan menghancurkan jembatan antara Sungai Dnipro dan Inhulets.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement