Senin 19 Sep 2022 22:18 WIB

Kota Bandung Jadi Rujukan Smart City Hingga Pengembangan SDM Untuk Sabah Malaysia

Delegasi Sabah juga berniat untuk menempatkan pegawai mereka magang di Kota Bandung

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Hening Widiatmoko (kiri) dan Direktur Utama PT Jabar Telematika Aliyas (kanan) meninjau maket konsep Smart City saat Workshop Smart City, di Aula Timur, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (14/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Hening Widiatmoko (kiri) dan Direktur Utama PT Jabar Telematika Aliyas (kanan) meninjau maket konsep Smart City saat Workshop Smart City, di Aula Timur, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima Kunjungan Kerja Delegasi Jabatan Perkhidmatan Awam Negeri Sabah, Malaysia untuk bertukar ilmu terkait smart city, pemerintahan, pembangunan, hingga Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Rombongan dari Negeri Jiran itu datang dipimpin langsung oleh Pengarah Perkhidmatan Awam Negeri Sabah, Mohd Yassin Bin Ibrahim.

"Mereka ingin menanyakan berbagai aplikasi layanan yang berbasis pada teknologi. Dari berbagai aplikasi seperti perizinan, layanan kependudukan," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota, Senin (19/9/2022).

Baca Juga

Ema mengungkapkan, delegasi Sabah juga berniat untuk menempatkan pegawai mereka di Kota Bandung dengan sistem magang. Selain itu, mereka juga ingin bertukar informasi terkait pola pengembangan ASN. "Mereka juga ada keinginan untuk menempatkan pegawai mereka magang di Kota Bandung, bagaimana pola pengembangan karier ASN kita ceritakan saat ini kita sudah sistem merit," ujarnya.

Ia juga mengatakan, Kota Bandung saat ini telah memiliki berbagai macam aplikasi pelayanan publik. Di kota Bandung juga saat ini telah menerapkan sistem paperless.

 

"Mereka ingin banyak belajar kepada kita, di Bandung semua sudah paperless. Bandung punya SDM karena banyaknya perguruan tinggi di kota Bandung. Mereka ingin melihat banyak aplikasi yang berjalan di Kota Bandung," kata Ema.

Menurut Ema, pelayanan publik prima adalah pelayan publik yang telah berbasis aplikasi dan mempermudah masyarakat tanpa perlu ada tatap muka.

"Ke depan saya katakan layanan publik yang baik adalah pelayanan yang tidak perlu adanya tatap muka. Proses layanan berjalan semua berbasis aplikasi. Di Bandung sudah banyak seperti perizinan dan kependudukan. Itu pelayanan publik yang juara," ucapnya.

Sementara itu, Pengarah Perkhidmatan Awam Negeri Sabah, Mohd Yassin Bin Ibrahim mengatakan, Kota Bandung merupakan salah satu smart city yang telah diakui dunia. Ia mengatakan, berbagai inovasi yang telah di lakukan di Kota Bandung menjadi inspirasi untuk membuat pelayanan publik prima mulai dari pengembangan aplikasi hingga Pengembangan SDM.

"Tujuan kami datang kemari untuk memberi latihan PNS, leadership, profesionalisme dan pelatihan khusus. Kami juga belajar tentang smart city di Kota Bandung," katanya.

"Kami ingin mendapatkan sesuatu yang lebih baru untuk pengembangan SDM. Kita ingin ada kolaborasi untuk pelatihan SDM di kedua daerah," imbuhnya.

Untuk diketahui, Jabatan Perkhidmatan Awam Negeri Sabah adalah kantor pemerintah yang mengelola administrasi pegawai negeri sipil di Negara Bagian Sabah. Departemen ini adalah lembaga pusat di bawah Departemen Kepala Menteri Negara Bagian Sabah yang dipimpin oleh seorang Direktur Layanan dan dua Deputi. Pelayanan yang diberikan meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan, remunerasi, manajemen organisasi, kompetensi, beasiswa dan pelatihan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement