Rabu 21 Sep 2022 21:12 WIB

Bukittinggi Gelar Pelatihan Pemandu Wisata

Pemandu wisata dan pokdarwis merupakan penyampai informasi kepada wisatawan

Wisatawan mancanegara bersama pemandu wisata berkeliling di Yogyakarta, Jumat (12/8/2022). Seiring turunnya kasus Covid-19 di Yogyakarta kunjungan wisman mulai terlihat . Jumlah kunjungan wisman ke Yogyakarta pada periode Januari-Mei 2022 mencapai 295 kunjungan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan mancanegara bersama pemandu wisata berkeliling di Yogyakarta, Jumat (12/8/2022). Seiring turunnya kasus Covid-19 di Yogyakarta kunjungan wisman mulai terlihat . Jumlah kunjungan wisman ke Yogyakarta pada periode Januari-Mei 2022 mencapai 295 kunjungan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga menggelar pelatihan pemandu wisata dan budaya yang dibuka langsung Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Rabu (21/9/2022)

Kabid Parekraf, Aprilia Astuti menjelaskan, pelatihan pemandu wisata dan budaya ini dilaksanakan melalui DAK nonfisik tahun 2022 yang ditujukan untuk mewujudkan misi keempat, hebat dalam sektor kepariwisataan, seni, dan budaya.

Baca Juga

"Sasarannya, pelatihan ini untuk 50 orang yang bertugas di objek wisata dan praktisi pemandu wisata, agar mereka memiliki kompetensi untuk memandu budaya dan sejarah di Kota Bukittinggi secara profesional," kata April.

Menurutnya, peserta yang mengikuti pelatihan dengan komposisi DPC Himpunan Pramuwisata Kota Bukittinggi yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 20 hingga 22 September 2022.

"Dalam pelatihan ini 60 persen materi di dalam ruangan dan selanjutnya adalah kegiatan orientasi lapangan," kata dia.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, pemandu wisata dan pokdarwis merupakan penyampai informasi kepada wisatawan yang butuh kesamaan persepsi dan informasi yang akan disampaikan pada wisatawan dan pengunjung Kota Bukittinggi.

'Para pemandu wisata harus banyak membaca dan mengetahui sejarah, cerita cerita itu lah yang disampaikan pada pengunjung, karena Bukittinggi dikenal dengan kota wisata sejarah," kata Wako.

Ia mengimbau pemandu wisata jangan sampai memberikan informasi yang salah dan tidak pasti kepada wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi.

"Untuk itu semua harus tahu, mana yang sejarah, mana yang tambo, mana yang hikayat, saya meminta pemandu wisata untuk memberikan layanan yang baik dan ramah pada pengunjung sehingga pelatihan ini dapat memberikan manfaat," pungkas Wako.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement