Rabu 21 Sep 2022 21:47 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 2.384 Hari Ini

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan. Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 2.384 Hari Ini
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Mal Qbig, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahad, (18/9/2022). Kementerian Kesehatan mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023, menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk di awal tahun depan. Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Tambah 2.384 Hari Ini

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian di Indonesia pada Rabu bertambah 2.384 kasus menjadi 6.415.328 kasus sejak pertama kali kasus dilaporkan di Indonesia pada Maret 2020.

Data Satuan Tugas juga menunjukkan bahwa pada Rabu ada tambahan 2.991 kesembuhan sehingga jumlah akumulatif angka sembuh menjadi 6.231.970 jiwa. Jumlah penderita Covid-19 yang meninggal bertambah 18 orang menjadi total 157.948 orang.

Baca Juga

Provinsi yang paling banyak menyumbang tambahan kasus pada Rabu yakni DKI Jakarta (974 kasus), disusul oleh Jawa Barat (450 kasus), Jawa Timur (231 kasus), Banten (231 kasus) dan Jawa Tengah (106 kasus).

Kasus aktif berkurang 625 pada Rabu. Angka kasus aktif Covid-19 menunjukkan jumlah pasien yang masih menjalani karantina dan perawatan akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.

Pemerintah telah melonggarkan pembatasan-pembatasan yang diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19, tetapi tetap menjalankan upaya-upaya untuk mencegah dan mengendalikan penularan penyakit tersebut, termasuk di antaranya melaksanakan vaksinasi.

Pemerintah mendorong warga untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan Covid-19.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan penggunaan masker masih sangat penting meski situasi pandemi Covid-19 di dalam negeri relatif terkendali.

"Bicara masker itu bicara suatu alat untuk memproteksi diri dari patogen yang bisa melalui udara, bukan hanya Covid-19, ada TBC, flu bahkan monkeypox (cacar monyet) memerlukan masker," ujar Dicky.

Ia menekankan, memakai atau tidak memakai masker bukan penentu atau tanda pandemi akan berakhir.

"Jadi jangan sampai ada anggapan di publik bahwa masker penentu akhir pandemi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement