Kamis 22 Sep 2022 19:44 WIB

Sentra Makanan Halal di Jatim Terkendala Minimnya Laboratorium

Banyak perguruan tinggi di Jatim yang ingin menjadi pendamping produk halal.

Pekerja memotong jahe sebelum dikeringkan di gudang Kawasan Industri Halal (KIH) Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022). Kawasan industri halal pertama Indonesia tersebut diharapkan menjadi support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal untuk pelaku UMKM. Sentra Makanan Halal di Jatim Terkendala Minimnya Laboratorium
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Pekerja memotong jahe sebelum dikeringkan di gudang Kawasan Industri Halal (KIH) Sidoarjo Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022). Kawasan industri halal pertama Indonesia tersebut diharapkan menjadi support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal untuk pelaku UMKM. Sentra Makanan Halal di Jatim Terkendala Minimnya Laboratorium

IHRAM.CO.ID, SURABAYA -- Sentra produk makanan halal berbasis perguruan tinggi di Provinsi Jawa Timur hingga saat ini masih terkendala dengan permasalahan minimnya laboratorium.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengajak para elemen strategis untuk turut membantu penguatan peningkatan produk makanan halal di Jatim dengan memperbanyak laboratorium.

Baca Juga

"Bersama-sama sekarang kita ikhtiarkan langkah strategis bagaimana penguatan laboratorium bisa disiapkan lebih banyak lagi," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/9/2022).

Hal ini supaya percepatan ekonomi sesuai target pemerintah bisa dicapai. Apalagi, saat ini banyak perguruan tinggi di Jatim yang ingin berkontribusi untuk menjadi pendamping produk halal.

Selain itu, kata Khofifah, saat ini juga dibutuhkan lebih banyak pendamping produk halal. "Tapi tetap saja ini masih memerlukan dukungan laboratorium halal di dalamnya. Meski sudah self declare, memang masih harus mengeluarkan biaya meskipun itu sudah terbilang lebih hemat dibanding dengan sebelumnya," kata dia.

Untuk itu, Khofifah memberikan apresiasi atas sinergi dan kerja kolaborasi berbagai elemen strategis yang berkomitmen untuk memperkuat industri halal dan untuk memperkuat kebangkitan perekonomian di Jawa Timur. Salah satu sinergi tersebut adalah terselenggaranya forum "East Java Halal Agro Industry Festival" yang digelar di Surabaya pada Selasa (20/9/2022).

Menurut dia, East Java Halal Agro Industry Festival menjadi bagian yang membentuk dan menunjang terbangunnya sinergitas, kolaborasi dan pola-pola secara akseleratif yang bisa memberikan ruang bagi produk-produk halal berkembang pesat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim Drajat Irawan sebelumnya mengatakan, perdagangan pasar halal di Jepang meningkat 60 persen sehingga menjadi peluang yang harus direspons. "Maka di sinilah pentingnya standarisasi produk halal. Karena saya yakin dengan produk yang terstandarisasi mampu meningkatkan nilai produk dan produktivitas. Inilah yang menguatkan ekosistem produk halal," ujar dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement