Selasa 27 Sep 2022 21:21 WIB

BNPB: 48 Kejadian Bencana Hidrometerologo Selama 19-25 September

Banjir menjadi bencana dengan frekuensi terbesar yakni 20 kali.

Banjir dan longsor di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat pada 2018 (ilustrasi).
Foto: Dok BNPB
Banjir dan longsor di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat pada 2018 (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 48 kejadian bencana hidrometeorologi selama sepekan dalam 19-25 September 2022. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengatakan frekuensi tersebut termasuk yang paling tinggi dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

Adapun kejadian yang berlangsung dalam pekan tersebut didominasi oleh bencana hidrometeorologi basah.

Baca Juga

Banjir menjadi bencana dengan frekuensi terbesar yakni 20 kali, disusul cuaca ekstrem dengan 12 kejadian, tanah longsor 11 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 4 kejadian dan kekeringan 1 kejadian.

"Kalau di awal musim hujan ini saja kita sudah dalam satu hari 7 kali kejadian bencana, kita harus benar-benar waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan kita," ujar Abdul.

Bencana yang terjadi dalam pekan tersebut telah mengakibatkan 5.045 rumah terendam banjir, 22.899 orang mengungsi ke tempat aman dan 41 rumah rusak.

Sedangkan kejadian cuaca ekstrem menyebabkan 7 jiwa luka-luka, 2.490 jiwa terdampak mengungsi dan 182 rumah rusak.

Abdul mengingatkan hingga triwulan pertama tahun 2023 untuk waspada waspada terhadap peningkatan intensitas curah hujan dan frekuensi kejadian hujan.

Selain itu, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk memperhatikan prediksi cuaca mingguan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan mempersiapkan kesiapsiagaannya di level komunitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement