Rabu 28 Sep 2022 10:22 WIB

Cegah Migran Ilegal, Ceko Perketat Perbatasannya dengan Slovakia

Pemeriksaan perbatasan Ceko-Slovakia dihapuskan ketika bergabung dengan Zona Schengen

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Polisi Ceko melakukan pemeriksaan acak di dekat perbatasan Ceko-Slovakia dan di jalan yang sibuk di bagian dalam Republik Ceko. Polisi menahan 22 migran ilegal di Rohatec (foto), Republik Ceko, 15 September 2022. Pemerintah Ceko memutuskan untuk sementara memberlakukan kembali pemeriksaan di perbatasan dengan Slovakia atas migrasi ilegal mulai Kamis.
Foto: CTK via AP/Vaclav Salek
Polisi Ceko melakukan pemeriksaan acak di dekat perbatasan Ceko-Slovakia dan di jalan yang sibuk di bagian dalam Republik Ceko. Polisi menahan 22 migran ilegal di Rohatec (foto), Republik Ceko, 15 September 2022. Pemerintah Ceko memutuskan untuk sementara memberlakukan kembali pemeriksaan di perbatasan dengan Slovakia atas migrasi ilegal mulai Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Pemerintah Republik Ceko akan memperketat pemeriksaan di wilayah perbatasannya dengan Slovakia. Hal itu dilakukan menyusulnya melonjaknya angka migran gelap yang memasuki negara tersebut.

"Kontrol perbatasan akan diperkenalkan kembali di 27 bekas pos pemeriksaan perbatasan di sepanjang perbatasan dengan Slovakia setidaknya selama 10 hari," kata kepolisian nasional Ceko dalam sebuah pernyataan lewat akun Twitter resminya, Selasa (27/9/2022).

Baca Juga

Menurut kepolisian nasional Ceko, pengetatan kontrol perbatasan itu bakal diterapkan pada tengah malam antara Rabu dan Kamis pekan ini. Kepolisian nasional Ceko mengungkapkan, mereka telah menangkap 9.500 migran gelap antara awal Juni hingga pekan lalu. Jumlah itu meningkat tajam karena sepanjang 2021, Ceko hanya menahan 1.330 migran ilegal.

Perdana Menteri Ceko Petr Fiala mengatakan, sebagian besar migran ilegal yang berhasil ditangkap sejak Juni hingga pekan lalu merupakan warga Suriah. Menurut Fiala, para migran tersebut hanya transit ke Ceko sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

"Kami harus mengambil tindakan pencegahan ini untuk melawan situasi jangka panjang dan mencegah migran ilegal mengambil rute ini," kata Fiala saat menjelaskan tentang penerapan kontrol perbatasan negaranya dengan Slovakia dalam konferensi pers.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Slovakia Zuzana Eliasova mengatakan, negaranya menghormati keputusan pemerintah Ceko. Namun dia menyebut, masalah arus migran ilegal harus dibahas di tingkat Uni Eropa.

Republik Ceko dan Slovakia adalah anggota zona Schengen bebas paspor Uni Eropa. Pemeriksaan perbatasan antara kedua negara dihapuskan ketika mereka bergabung dengan zona Schengen pada 2007 lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement