Rabu 28 Sep 2022 12:09 WIB

Kuba Kehilangan Jaringan Listrik Akibat Badai Ian

Cuaca buruk berdampak pada infrastruktur jaringan listrik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah mobil klasik Amerika melewati tiang listrik yang miring akibat Badai Ian di Pinar del Rio, Kuba, Selasa, 27 September 2022.
Foto: AP Photo/Ramon Espinosa
Sebuah mobil klasik Amerika melewati tiang listrik yang miring akibat Badai Ian di Pinar del Rio, Kuba, Selasa, 27 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Jaringan listrik Kuba ambruk diterpa Badai Ian yang berakhir di sebelah barat kepulauan itu. Angin kencang dan banjir menyebabkan Kuba kehilangan aliran listrik.

Media pemerintah melaporkan Selasa (28/9/2022) Direktur Teknis Electric Union of Cuba Lázaro Guerra, mengatakan kegagalan sistem listrik nasional berkaitan dengan badai. Cuaca buruk berdampak pada infrastruktur jaringan listrik.

Baca Juga

Guerra mengatakan pihaknya akan bekerja siang dan malam untuk mengembalikan aliran listrik. Sementara itu hingga Jumat (23/9/2022) pekan lalu sekitar 1 juta rumah dan bisnis di Puerto Rico masih belum dialiri listrik akibat Badai Fiona, Ahad (18/9/2022) lalu.

Badai itu menimbulkan pemadaman listrik pada pulau yang berpopulasi sekitar 3,3 juta orang. Badai ini menewaskan setidaknya delapan orang.

Badai Fiona melanda Puerto Rico lima tahun setelah Badai Maria memadamkan seluruh listrik pulau itu pada 2017 lalu. Situs Poweroutages.com yang mengestimasi pemadaman listrik berdasarkan data utilitas mengatakan 1,033 juta konsumen tidak memiliki listrik sejak Kamis (22/9/2022) pagi.

Data itu berdasarkan informasi yang disediakan LUMA Energy yang mengoperasikan jaringan listrik Puerto Rico. Poweroutages.com mengatakan pada Rabu (21/9/2022) pagi terdapat sekitar 1,168 juta dari 1,468 konsumen yang tak mendapatkan aliran listrik.

Kecepatan perbaikan jauh lebih cepat dibandingkan saat Badai Maria menghantam di mana sekitar hampir 1,5 juta konsumen tidak memiliki listrik selama satu pekan. Saat Puerto Rico Electric Power Authority (PREPA) yang kini sudah bankrut masih mengoperasikan jaringan listrik di pulau itu.

Butuh waktu 11 bulan bagi PREPA untuk mengembalikan aliran listrik ke semua konsumen. Tapi Maria merupakan badai yang jauh lebih kuat dibandingkan Fiona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement