Kamis 29 Sep 2022 18:34 WIB

Pelaku UMKM Disabilitas Banyumas Ikuti Seminar Literasi Digital Inklusi

Diharapkan para disabilitas juga dapat menguasai ekonomi digital di Indonesia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sebanyak 82 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya mengikuti seminar Literasi Digital Inklusi Kamis (29/9/22) di Pendopo Sipanji Purwokerto.
Foto: Dok. Pemkab Banyumas
Sebanyak 82 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya mengikuti seminar Literasi Digital Inklusi Kamis (29/9/22) di Pendopo Sipanji Purwokerto.

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Sebanyak 82 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penyandang disabilitas di Kabupaten Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya mengikuti seminar Literasi Digital Inklusi Kamis (29/9/22) di Pendopo Sipanji Purwokerto.

Kegiatan tersebut diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia bersama Yayasan Difapedia Indonesia, untuk mendorong para penyandang disabilitas, agar berperan dan terlibat secara aktif dalam mendukung ekonomi digital di tanah air.

Baca Juga

Ketua Yayasan Difapedia Indonesia Mukhanif Yasin Yusuf mengatakan melalui seminar ini diharapkan para disabilitas juga dapat menguasai ekonomi digital di Indonesia.

Menurutnya, dalam transformasi digital semua masyarakat Indonesia diajak bertransformasi digital. Pilar transformasi digital adalah pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat umum, termasuk di dalamnya penyandang disabilitas.

 

“Tujuan acara ini agar penyandang difabel bisa cakap digital, sehingga diharapkan bisa terjun di dunia digital sehingga tidak langsung akan meningkatkan pendapatan. Peserta tercatat ada 82 peserta difabel yang berasal dari Banyumas, Purbalingga dan Pemalang,” katanya, Kamis (29/9/22).

Kepala Divisi Program Siberkreasi Kementrian Kominfo Abdurarahman Hamas Nahdly mengatakan, perkembangan teknologi komunikasi saat ini harus juga mampu diakses bagi para penyandang disabilitas. Hal itu sebagai bentuk komunikasi yang inklusif atau terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja.

Terkait literasi digital kita tentu berharap kepada masyarakat secara umum di kelompok manapun harus teredukasi terliterasi dengan baik, tentang literasi digital dan dapat memanfaatkan platform digital secara maksimal dan positif dan butuh dukungan pemerintah daerah maupun propinsi.

"Kabupaten Banyumas melalui Pak Bupati sudah cukup mengakomodir menjadi kegiatan hari ini. Karena salah satu langkah awal program inklusi dilaksanakan di Purwokerto, antusiasnme peserta cukup luar biasa melebihi ekpektasi akan terus berjalan dan berharap akan terus berjalan dalam program yang lebih teknis dan memberdayakan,” kata Hamas.

Ketua (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) PPDI kabupaten Banyumas David Kurniawan juga menyambut baik adanya seminar kali ini. Menurutnya potensi ruang digital bagi para disabilitas sangat besar di era globalisasi. Hal tersebut sudah digalakkan adanya komunitas disabilitas di media sosial.

Literasi digital mau tidak mau dan sebisa mungkin harus diikuti, mengingat semua aspek saat ini sudah menggunakan digital, sehingga harus mengikuti jaman.

"Disini juga banyak potensi-potensi yang bisa dimanfaatkan di ruang digital, sehingga kita harus mengikuti itu. Dan saya menilai kegiatan ini penting dan bermanfaat untuk teman-teman disabilitas,” kata David.

Pada seminar ini menghadirkan narasumber- narasumber dari Dirjen Aplika Menkominfo Samuel Abrijani dan Meneteri Sekretaris Negara Pratikno yang hadir secara daring. Selain itu juga Bupati Banyumas Achmad Husein, Kepala Divisi Program Siber Kreasi Hamas Nahdly, Mukhanif Yasin Difabel Rungu Founder Difapeda dan Yustisiana Tika Faounder Scarfola. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement