Jumat 30 Sep 2022 23:10 WIB

Mahasiswa Muslim Universitas Houston Texas Terpaksa Sholat Berdesak-desakan

Mahasiswa Muslim Universitas Houston Texas tak memiliki ruang sholat memadai

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi mahasiswa sholat. Mahasiswa Muslim Universitas Houston Texas tak memiliki ruang sholat memadai
Foto: VOA
Ilustrasi mahasiswa sholat. Mahasiswa Muslim Universitas Houston Texas tak memiliki ruang sholat memadai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Selama bertahun-tahun, ruang bawah tanah Perpustakaan MD Anderson telah berfungsi sebagai tempat sholat mahasiswa Muslim di Universitas Houston di negara bagian Texas. Belakangan ini, tempat itu menjadi penuh sesak dengan mahasiswa Muslim. 

Karena itu, mereka pun meminta tempat yang lebih layak untuk melaksanakan shalat berjamaah. “Perpustakaan adalah pusat jamaah utama kampus,” ujar senior jurusan kinesiologi, Malik Ben Nasr, kepada The Daily Cougar.  

Baca Juga

Seperti mahasiswa Muslim lainnya, Nasr telah sering mengunjungi ruang bawah tanah perpustakaan sejak dia masih mahasiswa baru. Namun, menurut dia, ruang bawah tanah itu telah menjadi penuh sesak selama waktu sholat. 

“Kalau kita sholat berjamaah, saya merasa berkali-kali sesak,” ucap Nasr dikutip dari Aboutislam. 

Selain masalah penuh sesak, mahasiswa Muslim Universitas Houston juga menyoroti bahwa ruang bawah tanah perpustakaan tidak menyediakan tempat khusus untuk wudhu. “Tidak ada tempat khusus untuk wudhu,” kata mahasiswa senior teknik mesin, Afeeq Hasan Abid Hussain 

“Tetapi, ruang bawah tanah adalah tempat yang baik bagi umat Islam untuk berkumpul dan bersosialisasi serta beribadah," imbuhnya.  

Terlepas dari keluhan mahasiswa Muslim, Direktur Hubungan Media Uuniversitas Houston, Chris Stipes, mengatakan, pihak universitas tidak dapat mencarikan sebuah bangunan untuk sholat. 

“Universitas Houston menghormati kebebasan beragama dan berkumpul dan menghargai keragaman keyakinan mahasiswa,” kata Stipes. 

“Sebagai lembaga publik yang didanai negara, Universitas Houston tidak dapat menetapkan ruang bangunan yang ditujukan khusus untuk penggunaan keagamaan," jelas dia. 

Dia menambahkan bahwa universitas bekerja sama dengan mahasiswa Muslim untuk menumbuhkan lingkungan yang ramah di kampus.

“Mengakui tanggung jawab kami untuk menumbuhkan lingkungan yang terbuka dan ramah di kampus untuk semua mahasiswa, fakultas, dan staf,” kata Stipes. 

“Perpustakaan Universitas Houston dan Divisi Kemahasiswaan telah bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Muslim, dengan dukungan dari Himpunan Pemerintahan Mahasiswa, untuk mengidentifikasi ruang shoalat/meditasi/refleksi yang lebih cocok di kampus untuk mahasiswa MSA, serta mahasiswa lainnya," jelas dia. 

Mahasiswa Universitas Houston bukanlah yang pertama menuntut ruang sholat yang layak. Pada 2019 lalu, para mahasiswa Muslim di Universitas Ottawa berkampanye untuk ruang sholat yang layak. 

Mereka mengeluh bahwa ruang khusus shalat yang ada terletak di daerah terpencil yang sulit dijangkau mahasiswa. 

Di Inggris, sebuah akademi Oldham juga mengeluarkan permintaan maaf pada Desember 2021, dan akhirnya menyediakan ruang sholat Muslim baru setelah sebuah video yang menunjukkan siswa Muslim sholat di luar dalam cuaca dingin memicu kemarahan komunitas.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement