Senin 03 Oct 2022 08:18 WIB

Surabaya Masih Tunggu Pasokan Vaksin Meningitis dari Kemenkes

Wali kota Surabaya mengatakan, vaksin meningitis disiapkan oleh pemerintah pusat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Foto: Dokumen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku terus mengupayakan ketersediaan vaksin meningitis dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Eri menjelaskan, vaksin meningitis disiapkan oleh pemerintah pusat untuk jamaah umroh dan warga yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. 

Saat ini, Eri mengatakan, ketersediaan vaksin di Surabaya memang ada, tapi tidak sebanyak permintaan. “Vaksin meningitis itu sudah ada (di Surabaya), namun jumlahnya tidak sebanyak permintaan. Jadi kita tetap menunggu dan itu kan sebenarnya juga disediakan oleh pemerintah pusat,” kata Eri, Senin (3/10/2022).

Baca Juga

Eri menyatakan, Pemkot Surabaya tidak hanya berkoordinasi dengan pemerintah pusat, tetapi juga berkolaborasi bersama RS dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya dalan upaya memnuhi kebutuhan vaksin meningitis. Eri menambahkan, jumlah ketersediaan vaksin meningitis di Surabaya tidak dapat diprediksi secara pasti. 

Kendati demikian, ia terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya kepada Kemenkes. “Tentu kami terus berkoordinasi juga dengan RS dan KKP Tanjung Perak. Karena yang melakukan vaksin di KKP Tanjung Perak itu bukan hanya jamaah umroh dari Surabaya saja, sehingga kebutuhan (vaksin meningitis) itu akan terus kita tambahkan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatanl Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, kelangkaan vaksin meningitis yang digunakan sebagai persyaratan umroh dan perjalanan luar negeri itu memang belum ada dropping tambahan dari pemerintah pusat. Setelah ada dropping tambahan vaksin meningitis dari pemerintah pusat, distribusi akan dilakukan oleh KKP Kelas I Tanjung Perak Surabaya. 

“Setelah itu, KKP Kelas I Tanjung Perak Surabaya akan membuka pendaftaran untuk memberikan pelayanan kembali kepada masyarakat yang membutuhkan vaksin tersebut,” kata Nanik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement