Ahad 09 Oct 2022 12:00 WIB

Tim Medis Indonesia Segera Koordinasikan Teknis Pelayanan Kesehatan di Pakistan

Banjir sudah mulai surut di sindh, Pakistan, dan 20 distrik terkena imbas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
 Orang-orang yang terkena banjir menunggu bantuan di tempat penampungan sementara di pinggiran distrik Dera Ismail Khan, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, 28 September 2022. Menurut otoritas manajemen bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur. atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata menteri perubahan iklim negara itu Sherry Rehman.
Foto: EPA-EFE/SAOOD REHMAN
Orang-orang yang terkena banjir menunggu bantuan di tempat penampungan sementara di pinggiran distrik Dera Ismail Khan, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, 28 September 2022. Menurut otoritas manajemen bencana, sekitar 160 jembatan dan 5.000 km (3.200 mil) jalan hancur. atau rusak, 3,5 juta hektar tanaman terpengaruh dan sekitar 800.000 ternak hilang. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak banjir, kata menteri perubahan iklim negara itu Sherry Rehman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Medis Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Pakistan segera melakukan koordinasi teknis pelayanan kesehatan kepada warga Pakistan yang terdampak bencana. Ini dilakukan setelah Tim Medis Indonesia tiba di Pakistan dalam misi bantuan kemanusiaan.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB, Ahad (9/10/2022), mengatakan pertemuan untuk koordinasi pelayanan akan dilakukan hari ini.

Baca Juga

"Tim Medis Bantuan Kemanusiaan Indonesia akan diterima oleh Dinas Kesehatan Mirpur-Khas dan dilanjutkan dengan pertemuan koordinasi untuk membahas teknis pelayanan kesehatan di lapangan bersama dengan tenaga medis setempat," katanya.

Direktur Fasilitas Penanganan Korban dan Pengungsi BNPB yang juga sekaligus Ketua Tim Bantuan Kemanusiaan RI Yus Rizal menyampaikan komitmenya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada para korban banjir di Provinsi Sindh.

Sebelum bertemu dengan otoritas Pakistan, para tenaga medis mendapatkan penjelasan singkat seputar Karachi, khususnya langkah-langkah yang harus diperhatikan selama bertugas di Provinsi Sindh, seperti aspek budaya dan keamanan.

Pada Sabtu (8/10/2022), Tim Medis Bantuan Kemanusiaan Indonesia bersama Konsul Jenderal RI juga diterima oleh Chief Minister Sind. Dalam kesempatan itu, Pemerintah setempat mengapresiasi dukungan lanjutan dari Pemerintah Indonesia berupa pelayanan kesehatan kepada warga Pakistan yang terdampak bencana banjir.

Chief Minister Murad Ali Shah menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan nyata Indonesia dan siap berkoordinasi dan memfasilitasi dukungan kepada Tim Medis Indonesia dalam melaksanakan tugas.

"Kami menyambut baik dan terima kasih atas kedatangan bantuan tim medis dari Indonesia," ujar Murad Ali.

Murad Ali Shah mengatakan, secara umum kondisi banjir mulai surut, tetapi di beberapa wilayah masih tetap menggenang. Banjir di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir ini umumnya hanya berimbas pada beberapa distrik saja di Sindh. Fenomena pada tahun ini lebih dari 20 distrik di Sindh terkena imbasnya.

Konjen RI Karachi June Kuncoro Hadiningrat menyampaikan kembali komitmen Pemerintah Indonesia dalam membantu penanggulangan kondisi darurat akibat banjir bandang Pakistan.

"Indonesia telah menyampaikan bantuan in-kinds berupa tenda, obat-obatan, dan sebagainya, senilai 1,2 juta dolar AS serta bantuan hibah tunai senilai USD1 juta," ujar June.

June juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NDMA) Pakistan, Kementerian Kesehatan Sindh serta otoritas lain yang telah berkoordinasi untuk penempatan Tim Medis Indonesia di Distrik Mirpur-Khas dan Malir, Provinsi Sindh.

Konjen RI juga memperkenalkan Tim Medis yang terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, dokter spesialis anak, dokter spesialis kulit, dan apoteker. Para tenaga medis ini berasal dari berbagai elemen seperti Kemenkes, TNI, Polri, Universitas Andalas, dan Muhammadiyah Disaster Management Centre.

"Mereka akan bertugas di dua wilayah selama total kurang lebih satu bulan di Distrik Mirpur-Khas dan tent city di Bin Qasim, Distrik Malir, Karachi dan akan mulai berangkat ke Mirpur-Khas esok hari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement