Ahad 09 Oct 2022 15:46 WIB

Bencana Hidrometeorologi Basah Terjang 6 Desa di Trenggalek

BPBD Kabupaten Trenggalek terus melakukan pendataan lebih lanjut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jembatan ambrol diterjang banjir di Tamanan, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022). Curah hujan tinggi yang mengguyur daerah itu sejak dua hari terakhir telah menyebabkan belasan desa di enam kecamatan daerah itu terendam banjir.
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Jembatan ambrol diterjang banjir di Tamanan, Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (8/10/2022). Curah hujan tinggi yang mengguyur daerah itu sejak dua hari terakhir telah menyebabkan belasan desa di enam kecamatan daerah itu terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bencana hidrometeorologi basah yakni banjir dan tanah longsor menerjang enam desa di Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (7/10/2022). Bencana itu terjadi pasca hujan deras yang terus turun di wilayah ini hingga pukul 04.00 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat enam desa terdampak peristiwa tersebut meliputi Desa Tamanan di Kecamatan Trenggalek; Desa Karangrejo, Bogoran, Senden, Ngadimulyo di Kecamatan Kampak; serta Desa Wonocoyo di Kecamatan Panggul.

Baca Juga

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek turut melaporkan sebanyak 210 rumah terdampak banjir dengan tinggi muka air mencapai 50 sentimeter serta longsoran tanah yang menyebabkan kerusakan beberapa rumah warga," paparnya, Ahad (9/10/2022).

Adapun kondisi saat ini hujan masih mengguyur wilayah terdampak, dan warga tetap bertahan di tempat tinggal masing-masing. BPBD Kabupaten Trenggalek terus melakukan pendataan lebih lanjut dan melakukan pengawasan di lokasi kejadian.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada malam hari untuk wilayah Kabupaten Trenggalek. Kajian inaRisk turut menunjukan Kabupaten Trenggalek memiliki potensi bahaya banjir dengan tingkat sedang sampai tinggi yang berdampak pada 12 kecamatan.

Sementara itu, berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kecamatan Kampak dan Panggul termasuk dalam wilayah dengan potensi gerakan tanah tingkat menengah hingga tinggi, sedangkan Kecamatan Trenggalek termasuk dalam kategori menengah hingga tinggi dengan potensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan (debris flow).

Menyikapi hal di atas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang khususnya saat dan setelah hujan lebat dalam kurun waktu lebih dari satu jam.

"Pemerintah daerah setempat agar melakukan pengawasan pada pemukiman warga yang dekat dengan lereng bukit atau tebing serta memberikan informasi secara berkala khususnya rekomendasi evakuasi jika hujan telah berlangsung lama," jelasnya.

Jika terjadi peningkatan tinggi muka air di sekitar pemukiman warga, masyarakat dapat lebih dahulu mematikan aliran listrik dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement