Senin 10 Oct 2022 10:25 WIB

Prancis Bujuk Aljazair demi dapat Tambahan Pasokan Gas

Presiden Pracis pada 2021 lalu mengkritik sistem pemerintahan Aljazair.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Ladang pengeboran migas (ilustrasi). Perdana Menteri Prancis dan lebih dari selusin menteri pemerintah mengunjungi Aljazair, sebuah upaya terbaru untuk membangun kembali hubungan dengan negara Afrika Utara itu yang merupakan pemasok gas utama untuk Eropa.
Foto: AP PHOTO
Ladang pengeboran migas (ilustrasi). Perdana Menteri Prancis dan lebih dari selusin menteri pemerintah mengunjungi Aljazair, sebuah upaya terbaru untuk membangun kembali hubungan dengan negara Afrika Utara itu yang merupakan pemasok gas utama untuk Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis dan lebih dari selusin menteri pemerintah mengunjungi Aljazair, sebuah upaya terbaru untuk membangun kembali hubungan dengan negara Afrika Utara itu yang merupakan pemasok gas utama untuk Eropa.

Perdana Menteri Elisabeth Borne dan para pejabat termasuk menteri keuangan, luar negeri dan dalam negeri akan tiba pada pekan ini untuk perjalanan dua hari itu, menurut Agence France-Presse, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Pembicaraan kedua negara akan fokus pada kerja sama ekonomi. Perjalanan itu dilakukan kurang dari dua bulan setelah Presiden Emmanuel Macron mengunjungi bekas jajahan Prancis itu dalam upaya untuk memulihkan hubungan setelah bertahun-tahun ketegangan.

Macron pada tahun 2021 lalu mengkritik apa yang dia sebut sebagai sistem politik-militer Aljazair. Itu pun mendorong Aljazair untuk pada satu titik menutup wilayah udaranya dari pesawat militer Prancis dan memanggil duta besarnya untuk Paris.

Anggota OPEC Aljazair sudah menjadi penyedia gas terbesar Eropa setelah Rusia dan Norwegia, dengan permintaan energinya meningkat di benua itu karena pasokan Rusia menurun. Sementara itu, para pejabat meremehkan peran energi dalam kunjungan Macron, utilitas Prancis Engie SA kemudian dikatakan sedang dalam pembicaraan dengan Aljazair mengenai peningkatan gas.

Italia, sementara itu, meningkatkan impor Aljazair dan telah setuju untuk membayar lebih untuk komoditas tersebut. Langkah Italia itu pun tampaknya berhasil mengamankan pasokan alternatif yang cukup dari Afrika Utara untuk menutupi kekurangan musim dingin ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement