Selasa 11 Oct 2022 07:23 WIB

Gangguan Mental Beragam Bentuknya, Psikiater Ingatkan Pantau Perubahan Perilaku-Emosi Anak

Orang tua perlu melakukan observasi terhadap tumbuh kembang anaknya.

Anak depresi (ilustrasi). Masalah kesehatan mental mendera populasi anak paling sering antara lain akibat pengabaian dari orang tua, tinggal di daerah konflik, hingga kurangnya pola asuh yang baik.
Foto: Boldsky
Anak depresi (ilustrasi). Masalah kesehatan mental mendera populasi anak paling sering antara lain akibat pengabaian dari orang tua, tinggal di daerah konflik, hingga kurangnya pola asuh yang baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater) Pangeran Erickson Arthur Siahaan mengatakan ketidakseimbangan di antara kombinasi dari faktor biologis, psikologi, dan sosial bisa menjadi cikal bakal dari gangguan mental pada anak. Untuk itu, orang tua perlu melakukan observasi tumbuh kembang buah hatinya.

"Sebagai orang tua, kita perlu melakukan observasi supaya tahu perkembangan anak hari demi hari seperti apa, apakah ini sudah sesuai dengan usianya atau tidak, karena gangguan mental itu sendiri atau gangguan perkembangan anak, banyak ragamnya," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu dalam webinar yang diikuti di Jakarta, Senin (10/10/2022).

Baca Juga

Menurut dr Erickson, masalah kesehatan mental mendera populasi anak paling sering antara lain akibat pengabaian dari orang tua, tinggal di daerah konflik, hingga kurangnya pola asuh yang baik. Hal-hal tersebut bisa menimbulkan tekanan yang berlebihan.

Gangguan kesehatan mental pada anak dapat diawali dengan penderitaan yang terjadi secara terus-menerus. Padahal, usia anak merupakan periode bertumbuh dan berkembang. Dengan demikian, penting sekali anak untuk mendapatkan pola asuh yang seimbang dari orang tua atau pelaku rawat.

"Anak itu berbeda, mereka adalah populasi yang unik sekali karena sedang belajar menganalisis segala pengalaman yang baru," kata dr Erickson.

Dr Erickson mengingatkan agar orang tua hadir tidak saja secara fisik melainkan juga secara emosional di dalam setiap tahap tumbuh kembang anaknya. Ini penting agar buah hati terhindar dari gangguan mental.

Dr Erickson juga mengingatkan pentingnya orang tua untuk menerapkan pola asuh yang baik yang ia sebut sebagai "good enough parent", artinya tidak terlalu otoriter, tetapi juga tidak terlalu permisif. Pola asuh tersebut berarti tidak memaksakan kehendak orang tua pada anak, terutama terkait dengan potensi anak.

Selain itu, dr Erickson menegaskan pentingnya orang tua untuk memantau tumbuh kembang anak agar sesuai dengan tahapan di kelompok usianya. Ayah dan ibu juga perlu memberikan apresiasi kepada anak ketika mereka bisa memberikan kemajuan sekecil apapun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement