Senin 17 Oct 2022 08:40 WIB

Terus Melonjak, Para Pemimpin Uni Eropa akan Bahas Opsi Pembatasan Harga Gas

Harga gas melonjak karena Rusia memangkas aliran ke Eropa.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream.
Foto: Reuters
Proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Pertemuan para pemimpin Uni Eropa akan membahas berbagai opsi terkait pembatasan harga gas. Direncanakan keputusan tersebut akan diumumkan pada 20 Oktober 2022.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Senin (17/10/2022) sebanyak 27 negara Uni Eropa telah menemui jalan buntu selama berminggu-minggu mengenai apakah dan bagaimana membatasi harga gas sebagai bagian dari upaya untuk menjinakkan harga energi yang melonjak. Hal ini diperparah Eropa menuju musim dingin gas Rusia yang langka, krisis biaya hidup dan kemungkinan resesi.

Baca Juga

Harga gas melonjak karena Rusia memangkas aliran ke Eropa menyusul invasinya ke Ukraina dan sanksi Barat yang dikenakan padanya, sehingga mendorong sebagian besar negara Uni Eropa untuk menyerukan pembatasan harga gas, meskipun mereka tidak setuju dengan desainnya.

Beberapa negara, termasuk Jerman, yang merupakan pasar gas terbesar di Eropa, tetap menentang. Mereka berpendapat bahwa pembatasan harga dapat menyebabkan permintaan gas meningkat atau membuat negara-negara berjuang untuk menarik pasokan dari pasar global.

Komisi Eropa, akan mengusulkan langkah-langkah energi untuk mengatasi krisis saat menjelang pertemuan para pemimpin. Adapun beberapa negara yang mendukung pembatasan gas khawatir komisi tidak akan mengajukan opsi yang mereka usulkan.

"Ketidaksabaran tumbuh dengan negara-negara anggota. Jadi kami mengubah persneling dan meletakkan segala sesuatu yang sedang melayang,” tulisnya.

Rancangan kesimpulan terbaru menunjukkan bahwa para pemimpin akan setuju untuk menjelajahi koridor harga dinamis, sementara pada gas alam sampai patokan harga gas UE alternatif ada.

Belgia, Yunani, Italia, dan Polandia menginginkan koridor harga transaksi grosir, yang berarti kisaran harga dengan nilai sentral di bawah harga pasar. Rancangan tersebut mengatakan para pemimpin juga akan menjajaki kerangka kerja Uni Eropa sementara untuk membatasi harga gas dalam pembangkit listrik pada tingkat yang membantu menurunkan harga listrik tanpa mengarah pada peningkatan konsumsi gas secara keseluruhan.

Para diplomat mengatakan konsensus dapat muncul untuk membatasi harga gas yang digunakan pembangkit listrik, yang dikenal sebagai model Iberia setelah skema yang diterapkan oleh Spanyol dan Portugal pada Juni, meskipun beberapa khawatir hal itu dapat meningkatkan permintaan gas Uni Eropa.

Para diplomat mengatakan eksplorasi beberapa opsi dalam rancangan kesimpulan KTT tidak berarti salah satu atau semuanya harus disepakati. Idenya untuk memastikan bahwa tidak ada solusi yang dibuang sebelum para pemimpin bertemu.

Para duta besar Uni Eropa akan mengadakan pertemuan luar biasa di Luksemburg pada Senin (17/10/2022) malam untuk membahas masalah tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement