REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Mason Mount tampil mengesankan bersama Chelsea. Di usianya yang baru 23 tahun, ia telah mencatatkan 173 pertandingan di semua kompetisi dan mencetak 32 gol serta 36 assist.
Di lehernya telah pernah merasakan medali Liga Champions, Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Eropa. Pencapaian yang tak bisa ditandingi oleh Frank Lampard dalam tiga musim pertamanya di klub.
Pelatih Chelsea Graham Potter terkesan dengan kemampuan dan usahanya. Potter yang ditunjuk sebagai pelatih Chelsea menggantikan Thomas Tuchel menaruh kepercayaan kepada Mount di posisi gelandang.
Ia percaya kualitas tersembunyi pada sang pemain terlepas dari fakta dia memenangkan penghargaan dua kali pemain terbaik Chelsea musim ini.
“Saya pikir itu adalah kepribadiannya dan juga kemampuan sepak bolanya. Dia menikmati permainan, mencintai permainan, mencintai klub, mencintai rekan satu timnya, ingin menang, ingin meningkatkan, berpikiran terbuka, siap menderita, siap untuk melakukan sisi buruk permainan,” ujarnya dilansir dari football london, Rabu (19/10).
Kualitas dan mental pemenangnya ia tunjukkan akhir pekan kemarin. Tetapi Potter justru melihat ada hal besar lain yang tak banyak dilihat oleh orang. Potter menegaskan Mount adalah pemain top dan profesional papan atas.
Kritik terhadap Mount dianggap sesuatu yang biasa oleh Potter. Menurutnya semua orang berhak memberikan penilaian dan itu bagus untuk memperkaya sudut pandang dirinya sebagai pelatih. Tetapi bagi Potter tak ada alasan untuk khawatir menurunkan di setiap pertandingan.
“Untuk kualitasnya. Anda bisa melihatnya. Jika Anda memberinya ruang kedua atau terlalu banyak, dia bisa menyakiti Anda dengan kualifikasinya, dan eksekusinya fantastis,” ujarnya.
Potter menambahkan ketika seseorang melihat bagaimana Mount bekerja dan mencintai Chelsea maka kekhawatiran itu akan hilang. Mount bagus dalam permainan tim, bertahan dan maupun menekan pertahanan lawan. Ia juga tak diragukan lagi dalam transisi menyerang ke bertahan.