Sabtu 22 Oct 2022 13:37 WIB

Wapres Sebut Masih Ada Wilayah Rawan Pangan

Indonesia harus sigap mengambil momentum untuk memperkuat kedaulatan pangan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar saat Wakil Presiden Maruf Amin.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Tangkapan layar saat Wakil Presiden Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pengoptimalan pemanfaatan sumber daya pangan lokal. Ini disampaikan Ma'ruf untuk menghadapi situasi pangan dunia yang tidak menentu. Dia mengatakan, Indonesia harus sigap mengambil momentum untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional.

"Dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pangan lokal, Indonesia akan sanggup membangun ketahanan pangannya," ujar Ma'ruf saat membuka Kegiatan Gelar Pangan Nusantara Tahun 2022 dalam rangka Hari Pangan Se-Dunia ke-42, Sabtu (22/10/2022).

Ma'ruf mengatakan, setor pangan dan energi mendapat tantangan cukup berat karena adanya pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan dinamika politik global

Dia menyebutkan, tingkat inflasi nasional telah mencapai 4,84 persen pada September 2022 dan inflasi pangan Indonesia sebesar 7,91 persen (yoy) pada September, cukup tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

"Selain itu, 14 persen wilayah di Indonesia masih tergolong daerah rentan rawan pangan dan sejumlah 24,4 persen balita mengalami stunting," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan prognosis kebutuhan pangan, ketersediaan pangan dalam kondisi cukup dan aman sampai akhir tahun 2022. Dia menjelaskan, kecukupan ini dipenuhi dari produksi dalam negeri, meskipun ada beberapa komoditas masih didatangkan dari luar.

Namun demikian, dia mendorong perlunya untuk terus menggali sumber daya pangan nasional. Dia juga meminta peningkatan sinergi dalam mewujudkan cita-cita kemandirian pangan, melalui empat langkah strategis.

Pertama,  Ma'ruf mendorong percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal yang didukung riset. Dia mengatakan, diversifikasi pangan penting dilakukan mengingat Indonesia memiliki berbagai keragaman potensi pangan dari Sabang sampai Merauke.

"Kekayaan rempah dan potensi pangan lokal yang berbeda-beda dari Aceh hingga Papua harus terus kita gali potensinya, bahkan kita kembalikan lagi kejayaannya," ujar Ma'ruf,

Kedua, dia meminta optimalisasi lahan-lahan yang tidak produktif. Ma'ruf menegaskan, jangan sampai ada lahan tidur dan tidak termanfaatkan.

"Saya biasa menyebut jangan ada lahan yang tidur dan tenaga yang nganggur," ujarnya.

Ketiga, Wapres pun menekankan pentingnya inovasi yang berkelanjutan. "Kembangkan inovasi dan fasilitasi penelitian baru yang mendukung keamanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.

Selain itu, Wapres juga berpesan agar sinergi seluruh pihak terkait dapat terlaksana dengan baik, kerja sama harus dilakukan secara inklusif dan melibatkan seluruh pihak mulai dari pembuat kebijakan hingga akar rumput.

“Keempat, fasilitasi sinergi pemangku kepentingan dengan UMKM pangan lokal agar daya saing dan produktivitas terus meningkat," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement