Ahad 23 Oct 2022 19:19 WIB

Tantangan Santri pada Era Digital

Tantangan yang dihadapi santri pada era digital ini sangat kompleks.

Ilustrasi Santri
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ilustrasi Santri

IHRAM.CO.ID, Kaum santri di satu sisi memiliki banyak keunggulan. Memiliki keilmuan agama yang kuat dan keterampilan hidup yang terasah selama me nimba ilmu di pondok pesantren. Di sisi lain, ada tabir yang perlu dibuka agar santri bersiap mematangkan diri untuk bisa melintasi jalan terjal saat ini dan nanti.

Sekretaris Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah KH Muhbib Abdul Wahab menyampaikan, tantangan yang dihadapi santri pada era digital ini sangat kompleks.Pertama, adaptasi mental spiritual dan intelektual dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat dan pesat.

Baca Juga

"Jika santri tidak dibekali literasi digital yang memadai, mereka akan termarginalisasi," kata Dosen Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah itu.

Sebab, Kiai Muhbib menjelaskan, ada sebagian pesantren yang mengharamkan santri memegang gawai dan menonton televisi. Akses internet masih sangat dibatasi dengan kekhawatiran tertentu. Misalnya, disalahgunakan santri untuk melihat hal yang tidak patut dilihat.

Tantangan kedua ialah setelah nyantri.Sebagian wali santri, ada yang merasa kurang percaya diri anaknya bisa diterima di kampus negeri. Namun, sebagian lagi ada yang merasa bahwa setelah lulus di pesantren, anaknya diproyeksikan untuk melanjutkan studi di beberapa universitas di Timur Tengah dengan seleksi dan kompetisi yang sangat ketat.

Tantangan selanjutnya adalah kesiapan kerja atau pengembangan profesi setelah lulus jika tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.Mayoritas pesantren belum berorientasi pada pengembangan keterampilan hidup.

Santri sebagai calon lulusan pesantren harus memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi. Di antaranya kompetensi profesional, keagamaan, moral, komunikasi, sains modern, termasuk di dalamnya literasi digital, kewira usahaan atau life skills, dan kekaryaan atau menulis.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement