Selasa 25 Oct 2022 13:46 WIB

Wanita Berpistol Terobos Istana, JMM: Waspada Potensi Teror Ancam Suksesi G20

Wanita berpistol terobos istana isyaratkan ancaman teror jelang G20

Perempuan membawa pistol menodong Paspampres di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022) pagi WIB
Foto: istimewa
Perempuan membawa pistol menodong Paspampres di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022) pagi WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Seorang Wanita ditangkap pihak kepolisian hendak menerobos istana negara pada Selasa pagi (25/10/2022). Wanita tersebut kedapatan membawa senjata api jenis FN.  

Terkait dengan peristiwa tersebut, Sekretaris Jaringan Muslim Madani (JMM), Lukman Hakim mengatakan bahwa ancaman teror dan keamanan begitu nyata setelah sebelumnya Dia mengingatkan pihak keamanan untuk menjamin pengamanan total menjelang KTT G20.  

Baca Juga

Menurutnya citra Indonesia sangat dipertaruhkan jelang G20 terkait jaminan keamanan, dan kejadian wanita berpistol jelas jadi tamparan karena terjadi di ring utama yang harusnya steril dari potensi ancaman keamanan karena menyangkut keselamatan kepala negara. 

Polri sendiri memang tengah mematangkan pengamanan ekstra menjelang pertemuan puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin negara G20 di Bali, pada 15-16 November 2022. 

"Kami sudah mengingatkan isu keamanan dan terorisme ini wajib menjadi perhatian serius menjelang pertemuan puncak para pemimpin negara pada KTT G20. Nah kejadian terkait wanita bersenpi menerobos istana ini jangan dianggap remeh harus diantisipasi dan jangan sampai banyak spekulasi liar," katanya kepada media, Selasa (25/10/2022). 

"Motif memang masih belum jelas, kita serahkan pada pihak berwajib mengungkap secara terang benderang. Namun perlu dicatat peristiwa yang baru terjadi terkait perempuan berpistol terobos istana ini harus jadi warning bagi kita semua karena potensi ancaman keamanan sekecil apapun jelang G20 menjadi pertaruhan bangsa dan negara Indonesia di mata dunia internasional," tambahnya. 

Lukman yang juga pegiat kajian keamanan ini menerangkan belajar dari berbagai kasus ancaman keamanan dan teror di Indonesia, pemerintah tentunya harus lebih sigap mengantisipasi keamanan menjelang pertemuan puncak KTT G20 tersebut. Pasalnya selama jaringan terorisme masih eksis maka potensi ancaman teror masih ada.  

“Momen KTT G20 merupakan pertaruhan besar citra Indonesia di mata dunia Internasional, kunci suksesnya pada penjaminan pengamanan total. Polri juga harus segera pastikan pelaksanaan KTT G20 ke-17 aman dari berbagai ancaman terorisme dalam bentuk apapun. Ini harus menjadi perhatian semua pihak,” jelas Lukman. 

Lukman meminta Polri tegas dalam memberantas semua potensi ancaman teroris yang akan mengganggu pelaksanaan menjelang pertemuan puncak G20 di Bali. 

Ditambahkan Lukman, kesuksesan KTT G 20 akan memberikan garansi Indonesia menjadi baik di mata Internasional sebagai negara yang sangat aman baik dari sisi keamanan dan investasi. 

“Saat ini semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat harus bersinergi demi suksesnya pelaksanaan KTT G20. Recover together, recover stronger,“ kata dia.       

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement