Rabu 26 Oct 2022 01:15 WIB

Setelah Ukraina, Giliran Tokoh Italia Ikut Lobi FIFA agar Depak Iran dari Piala Dunia

Paolo Zampolli lahir di Milan dan tinggal di New York telah lama bekerja di PBB.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Suasana latihan tim nasional Iran yang dipimpin oleh Carlos Queiroz pada September 2022 lalu.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Suasana latihan tim nasional Iran yang dipimpin oleh Carlos Queiroz pada September 2022 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Duta Besar PBB untuk Misi Tetap Dominika asal Italia, Paolo Zampolli, mendesak Presiden FIFA Gianni Infantino untuk mendepak Iran dari Piala Dunia 2022. Sebagai gantinya, ia menginginkan negaranya Italia berlaga di Qatar, bulan depan. 

Iran telah mendapatkan tempat di Piala Dunia 2022, masuk di Grup B bersama Inggris, Wales, dan Amerika Serikat.

Baca Juga

Namun, Iran dianggap tak layak oleh Zampolli, pengusaha yang lahir Milan dan tinggal di New York. Ia menuding Iran sebagai negara yang terlibat dalam kekacauan politik, ketika protes berkecamuk mengenai hak-hak perempuan di negara tersebut. Pasukan keamanan Iran diduga menggunakan senjata mematikan untuk meredam situasi ini. 

LSM Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia, memperkirakan setidaknya 215 orang, termasuk 27 anak-anak tewas dalam unjuk rasa tersebut.

Zampolli pun mengirim surat untuk Infantino, menyerukan agar Iran dikeluarkan dari Piala Dunia mendatang, dan diganti dengan Italia. Gli Azzurri menjadi tim nasional peringkat tertinggi yang tidak berkompetisi di turnamen tersebut.

''Sekali lagi, dunia menuntut tindakan kepemimpinan Anda segera untuk mendiskualifikasi Iran dari Piala Dunia. Anda, bersama dengan Perdana Menteri Boris Johnson, mengambil sikap melawan Liga Super. Dunia FIFA tidak boleh dibayangi oleh berita politik negatif untuk miliaran penggemar di seluruh dunia,'' tulis Zampolli, dikutip dari Football Italia, Rabu (26/10/2022).

Menurut Zampolli, sikap diam FIFA tentang krisis kemanusiaan Iran akan semakin merusak citra badan tertinggi sepak bola dunia tersebut. Ia mengklaim kalau dengan masuknya Italia akan memberikan lebih banyak manfaat dari keberhasilan Piala Dunia, apalagi jika bisa satu grup dengan Inggris. 

"Dari pemahaman saya, Italia adalah yang pertama dalam urutan peringkat FIFA," ujar Zapolli. 

Sebelumnya CEO Shakhtar Donetsk Sergei Palkin mengatakan, timnas Iran harus dilarang berlaga di Piala Dunia 2022 oleh FIFA bulan depan dengan alasan serupa. Ia meminta posisi Iran digantikan oleh negaranya, Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement