Rabu 26 Oct 2022 16:20 WIB

Wapres Terima Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Ini yang Dibahas

Wapres dan menteri urusan haji Arab Saudi adakan pertemuan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima kunjungan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2022). Dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf menyambut baik kebijakan-kebijakan baru yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi terhadap jamaah umrah dan haji Indonesia.

Ma'ruf mengatakan, kebijakan baru kunjungan umrah ataupun juga haji ini akan memberikan banyak kemudahan bagi para jamaah dari Indonesia.

Baca Juga

"Mudah-mudahan kebijakan baru tentang umrah ini akan menambah semangat para orang yang berumrah dari Indonesia. Sebab, setiap hari ada orang umrah dari Indonesia," ujar Ma'ruf dalam siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (26/10/2022).

Ma'ruf menyampaikan, Indonesia memiliki kekhususan dalam penyelenggaraan haji dan umrah lantaran sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini membuat animo untuk mengunjungi Arab Saudi menjadi sangat besar.

Untuk itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini optimistis berbagai kelonggaran yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk jamaah Indonesia akan semakin menambah semangat umat muslim Indonesia untuk mengunjungi tanah suci.

"Dengan adanya kesempatan-kesempatan bisa selain ke Mekah dan Madinah, bisa kemana-mana ini, saya kira akan sangat mendorong orang Indonesia untuk lebih berkeinginan lagi untuk umrah sekaligus melihat berbagai daerah di luar haramain (dua kota suci, Makkah dan Madinah)," ujarnya.

Di sisi lain, Ma'ruf juga meminta sejumlah hal kepada pemerintah Arab Saudi berkaitan pelaksanaan haji. Dia meminta Pemerintah Arab untuk dapat memberikan perhatian khususnya terhadap penempatan jamaah haji Indonesia di Mina agar penempatannya tidak terlalu jauh dari lokasi melempar jumrah.

Sementara dari sisi perdagangan, Ma'ruf juga mengajak pemerintah Arab Saudi untuk sama-sama membangun kemitraan di bidang perdagangan.

"Tentu yang juga kita harapkan adalah hubungan dagang baik yang menyangkut kepentingan-kepentingan haji maupun yang lain. Kami juga ingin dibukakan perdagangan untuk mengekspor barang-barang kebutuhan jemaah haji khususnya Indonesia baik di saat umrah dan haji," katanya.

Menutup pertemuan, Mantan Rais Aam PBNU itu pun mengatakan hubungan antara Indonesia dengan Saudi Arabia telah terjalin sejak lama, bukan hanya di level pemerintahan namun juga hingga ke tingkat masyarakat. Untuk itu, dia berharap ke depannya hubungan ini akan dapat terjalin semakin erat dan harmonis.

"Hubungan Indonesia-Saudi ini sudah berjalan, bukan hanya pemerintah, tetapi masyarakatnya sudah sejak lama. Ada banyak orang-orang Indonesia yang menetap di Saudi bahkan juga ada yang sampai wafat di Saudi. Jadi antara Indonesia dengan Saudi ini memang hubungan yang sangat kuat sejak dahulu kala," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah, melaporkan berbagai kebijakan baru yang telah diambil oleh pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah umrah dan haji bagi jamaah Indonesia. Beberapa kebijakan tersebut diantaranya perpanjangan masa berlaku visa umrah yang semula 30 hari menjadi 90 hari, kemudahan proses dalam pengajuan visa keberangkatan yang saat ini dapat dilakukan secara mandiri secara elektronik (tidak harus melalui agen perjalanan lagi), hingga kebebasan dalam mengunjungi kota-kota lain di Arab Saudi, tidak hanya terbatas di Mekah dan Madinah saja.

Sementara terkait pemindahan letak jemaah haji Indonesia di Mina, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi ini berjanji setelah kunjungannya ke Indonesia, akan segera mendiskusikan mengenai usulan Wapres tersebut untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jamaah dari Indonesia.

"Yang terkait keberadaan jamaah haji Indonesia di Mina, kami sangat memberikan perhatian sekali tapi kami juga harus mengakui bahwa Mina itu tempat yang sangat sempit dan kecil sehingga kami harus memikirkannya untuk bisa memenuhi apa yang diharapkan," kata Tawfiq.

“Saya berjanji dihadapan yang mulia Bapak Wakil Presiden sepulang saya dari sini saya langsung akan membahas terkait tentang penempatan jamaah haji Indonesia di Mina, kalau tidak bisa semuanya tapi jumlah yang banyak itu bisa kita berikan tempat (terbaik)," katanya.

Hadir mendampingi Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi diantaranya Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Althagafi, Deputi Bidang Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Haji Hasan Al-Munakhirah, dan Sekretaris Pribadi Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Albariqi Ahmed Hayazi M.

Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement