Jumat 28 Oct 2022 06:45 WIB

Alumnus UMM Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Guru Bahasa Inggris Tingkat Internasional

Ada 60 perwakilan guru dan praktisi pendidikan yang juga hadir di ajang tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Foto: Humas UMM
Potret gedung kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Urifah terpilih menjadi Presiden International English Language Teachers Association (IELTA). Anggota asosiasi ini terdiri atas para guru bahasa Inggris dari Indonesia, Korea Selatan, Nepal, Bangladesh, Argentina, Mesir, Malaysia, dan lain-lain.

Terbaru, perempuan asal Malang ini diundang untuk menghadiri agenda kolaborasi yang dilaksanakan di Korea Selatan. Hal ini tepatnya pada kegiatan International Conference on Education di Sejong pada 20 hingga 24 Oktober 2022. 

Ada 60 perwakilan guru dan praktisi pendidikan yang juga hadir di ajang tersebut. Mereka melakukan diskusi, sesi perkenalan, materi dari kementerian pendidikan Korea Selatan dan sederet lainnya.

Urifah juga berkesempatan berkunjung dan mengajar di Dajeong School. Ia bahkan ditemani kepala sekolah untuk memberikan materi serta mendidik siswa-siswi di sana. 

Menurut Urifah, ini termasuk kesempatan yang langka karena dia bisa berinteraksi langsung dengan siswa dan guru. Apalagi sebelumnya, mereka lebih sering bersua lewat aplikasi daring. 

Berdasarkan pengamatannya, pendidikan di tempat tersebut tertata dengan sangat baik. Tempat ini juga memiliki kurikulum inovatif, sederhana dan maju sehingga memberikan kegembiraan. "Mudah-mudahan hal ini bisa memberikan wawasan baru bagi pendidikan di Indonesia,” katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Sebelumnya, Urifah juga diundang ke beberapa agenda serupa di negara lain. Salah satunya di India yang memberikan pengalaman untuk mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat di sana. Ia berharap, apa yang ia dapat di India dan Korea Selatan bisa dibagikan kepada guru-guru lainnya agar mampu memajukan pendidikan Indonesia. 

Aktivitas dan capaian yang diraih Urifah tidak lepas dari efek positif dari teknologi. Urifah memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan baik untuk melakukan kegiatan kolaborasi. Tidak hanya di level nasional tapi juga internasional. 

Ia juga mengikuti berbagai kegiatan pendidikan secara daring yang diselenggarakan berbagai negara. Keaktifan dan sederet kontribusinya tersebut membuat Urifah dikenal oleh banyak orang dari sederet negara. Hal ini khususnya dari kalangan guru, pakar, dan pemerhati pendidikan. 

Tak jarang ia menjadi pemateri di acara kolaborasi antar sekolah seperti di India, Kolombia, Taiwan, Rumania, Filipina dan lainnya. Kajian yang ia lakukan juga menarik yakni pendidikan, SDGs, budaya serta lingkungan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement