Selasa 01 Nov 2022 14:29 WIB

Wapres Ingatkan Pesantren Punya Tanggung Jawab Entaskan Kemiskinan

Kalau di dalam pelajaran pesantren menghilangkan kemiskinan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
 Wapres Ingatkan Pesantren Punya Tanggung Jawab Entaskan Kemiskinan. Foto:  Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Wapres Ingatkan Pesantren Punya Tanggung Jawab Entaskan Kemiskinan. Foto: Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID,DEPOK--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan pondok pesantren memiliki tanggung jawab dalam membantu mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Karena itu, dalam upaya Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai nol persen pada tahun 2024 mendatang, diperlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, salah satunya dari kalangan pesantren.

"Pesantren punya tanggung jawab untuk menghilangkan kemiskinan tentu bersama dengan elemen lain. Kebetulan ini bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah kemudian lembaga-lembaga swasta dan perorangan, mereka kita sebut sebagai kelompok-kelompok yang punya tanggung jawab bersama dengan pesantren," kata Kiai Ma’ruf Amin pada keterangan persnya usai menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022 di Masjid Raya At Thohir, Depok, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menyampaikan, ajaran di dalam pesantren juga mengajarkan para sumber daya manusianya untuk membantu sesama dan menyejahterakan lingkungannya.

"Kalau di dalam pelajaran pesantren itu kan menghilangkan kemiskinan menjadi bagian dari fardhu kifayah (kewajiban yang harus dilaksanakan), itu kemudian menghilangkan bahaya," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menilai jika peran itu dioptimalkan maka dapat membantu mengatasi kemiskinan di Indonesia. Terlebih, jumlah pesantren di seluruh Indonesia mencapai puluhan ribu dan tersebar hingga pelosok tanah air.

"Tentu saja pesantren itu kan salah satu lembaga yang selalu mempunyai ajaran dalam rangka menghilangkan kemiskinan itu," ujarnya.

Namun, Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia juga menilai pengentasan kemiskinan ini juga berlaku secara umum. Bukan hanya terkait kemiskinan ekstrem, namun juga hal lain yang menyangkut kesejahteraan sesama.

"Bahkan bukan orang muslim saja atau nonmuslim, yang kekurangan makan, yang kekurangan pakaian. Artinya dalam keadaan miskin itu harus dientaskan, itu menurut pelajaran pesantren," katanya.

Karena itu, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini pun berharap agar momen peringatan Hari Santri Nasional ini dapat menjadi momentum pengembangan kekuatan ekonomi santri dan pesantren sehingga dapat lebih berkontribusi secara optimal ke depannya dalam bidang ekonomi.

"Ini yang kita harapkan potensi pesantren begitu besar sehingga bekerja sama dengan MES dan BI, serta nanti OJK dan lembaga keuangan lainnya terutama menyangkut ekonomi syariah ini kita harapkan akan memberikan sumbangan dalam rangka memberikan penguatan ekonomi nasional menuju Indonesia sejahtera dan maju," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement