Rabu 02 Nov 2022 05:32 WIB

Liga Muslim Dunia Berpartisipasi di R20 untuk Atasi Masalah Dunia

R20 diikuti Liga Muslim Dunia.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Rabitah Alam Islami atau Liga Muslim Dunia, Syekh Mohammed Al-Issa dalam konferensi pers di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung, Selasa (1/11/2022).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal Rabitah Alam Islami atau Liga Muslim Dunia, Syekh Mohammed Al-Issa dalam konferensi pers di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung, Selasa (1/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BADUNG -- Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) dan Rabithah Alam Islami atau Liga Muslim Dunia menggelar Forum Religion of Twenty (R20) di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali pada 2-3 November 2022. Juru Bicara Liga Muslim Dunia, Abdul Wahab mengatakan, pihaknya akan berpartisipasi dalam R20 tersebut untuk memberikan solusi teehadap berbagai permasalahan dunia. 

“R20 adalah platform internasional yang membantu kami bekerja untuk jangka panjang, sehingga kami akan berpartisipasi dalam berbagai aspek untuk menjadi bagian dari solusi untuk berbagai masalah di dunia,” ujar dia dalam konferensi pers di Grand Hyatt, Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupaten Badung, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga

Sementara itu, CEO Center for Shared Civilization Values atau Pusat Nilai-Nilai Peradaban Bersama, C Holland Taylor menjelaskan, Nahdlatul Ulama (NU) telah lama memfokuskan perhatian dan mengerahkan upaya untuk menciptakan integrasi sosial.

“NU telah bekerja selama bertahun-tahun dengan cara yang sangat sistematis dan institusional untuk sampai pada titik di mana kita duduk di acara ini (R20),” kata Holland di tempat yang 

 

Upaya dalam menjaga dan menguatkan keselarasan sosial, lanjut dia, kemudian memantik inisiatif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprakarsai forum dialog para pemuka agama dunia, Forum Agama G20 atau yang biasa disebut R20 (Religion of Twenty). 

Dalam penyelenggaraannya, PBNU menggandeng Liga Muslim Dunia bekerja sama untuk menyukseskan acara yang digadang-gadang akan menjadi sebuah gerakan mendunia itu. Holland menilai, langkah NU untuk bermitra dengan Liga Muslim Dunia sangat tepat. 

Karena, Liga Muslim Dunia sebagai organisasi Islam taraf internasional yang berbasis di Arab Saudi, telah memiliki peran strategis.

“Itu sebabnya NU memilih bermitra dengan Liga Muslim Dunia, sangat jelas karena organisasi ini mengambil beberapa langkah yang sangat signifikan,” jelas dia.

Holland meyakini, kolaborasi NU dengan MWL pada Forum R20 tersebut dapat mewujudkan integrasi sosial demi kehidupan yang lebih harmonis dan damai.

“Kami percaya NU dan MWL serta organisasi keagamaan lainnya yang tergabung bersama di R20, dapat membantu mengidentifikasi dan menemukan solusi untuk persoalan yang muncul dari polarisasi dan konflik,” ujar dia.

Tak hanya itu, Holland juga melihat bahwa strategi NU untuk menjaga keserasian sosial telah diwujudkan melalui berbagai perhelatan. Salah satu yang ia bidik yakni Halaqah Fiqih Peradaban yang membincang persoalan keagaman dan kaitannya dalam kehidupan masyarakat. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement