Kamis 03 Nov 2022 10:39 WIB

AS Ingin Iran Hengkang dari Komisi Perempuan PBB

AS nilai Iran harus keluar dari Komisi Perempuan PBB karena penolakan hak perempuan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Protes atas kematian Mahsa Amini. Amerika Serikat (AS) berupaya mencopot Iran dari anggota Komisi PBB tentang Status Perempuan (CSW) yang berisi 45 negara anggota.
Foto: AP Photo
Protes atas kematian Mahsa Amini. Amerika Serikat (AS) berupaya mencopot Iran dari anggota Komisi PBB tentang Status Perempuan (CSW) yang berisi 45 negara anggota.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) berupaya mencopot Iran dari anggota Komisi PBB tentang Status Perempuan (CSW) yang berisi 45 negara anggota.

Wakil Presiden AS, Kamala Harris, pada Rabu (2/11/2022) mengatakan, Iran harus keluar dari komite itu karena ada penolakan pemerintah terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal kepada pengunjuk rasa.

Baca Juga

"Amerika Serikat percaya bahwa tidak ada negara yang secara sistematis menyalahgunakan hak-hak perempuan dan anak perempuan harus memainkan peran dalam badan internasional atau PBB yang bertugas melindungi hak-hak yang sama ini," kata Harris dalam sebuah pernyataan.

Iran baru saja memulai masa jabatan empat tahun di CSW. Negara anggota CSW melakukan pertemuan tahunan setiap Maret, yang bertujuan untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Aksi protes yang menentang pemerintah Iran meluas sejak kematian Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi berusia 22 tahun dalam tahanan polisi pada September lalu.  Kerusuhan telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat. Ini yang merupakan salah satu tindakan paling berani di bawah kepemimpinan ulama sejak revolusi 1979. Iran menuding musuh asing dan agen mereka memprovokasi kerusuhan tersebut.

"Melalui penolakannya terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri, menunjukkan bahwa Iran tidak layak untuk bertugas di Komisi ini," kata Harris.

Amerika Serikat dan Albania mengadakan pertemuan informal Dewan Keamanan PBB pada Rabu, untuk menyoroti protes yang meluas di Iran. Pertemuan itu bertujuan untuk mempromosikan investigasi independen yang kredibel terhadap pelanggaran hak asasi manusia Iran. Iran menuduh Amerika Serikat dan sekutunya memanfaatkan PBB  untuk memajukan agenda politik mereka.

 "AS tidak memiliki kepedulian yang benar dan tulus tentang situasi hak asasi manusia di Iran atau di tempat lain," ujar Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dalam surat yang ditujukan kepada negara-negara anggota PBB.

Anggota CSW dipilih oleh 54 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC), yang mempromosikan kerja sama internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, dan masalah terkait. Rusia dan Amerika Serikat merupakan anggota ECOSOC.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement