Kamis 03 Nov 2022 19:28 WIB

BNPB Turut Bantu Korban Bencana Tanah Longsor di Siwarak dan Tlahab Lor Purbalingga

Fungsi dari bantuan tersebut adalah untuk penanganan darurat bencana

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia menyerahkan bantuan atas bencana tanah bergerak/longsor yang terjadi di Desa Siwarak dan Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga kepada Bupati Purbalingga.
Foto: Pemkab Purbalingga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia menyerahkan bantuan atas bencana tanah bergerak/longsor yang terjadi di Desa Siwarak dan Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga kepada Bupati Purbalingga.

REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia turut memberikan bantuannya atas bencana tanah bergerak/longsor yang terjadi di Desa Siwarak dan Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

Bantuan yang diberikan berupa Dana Siap Pakai sebesar Rp 250 juta dan Bantuan Logistik senilai Rp 100 juta. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh tim dari BNPB kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Kamis (3/11/2022) di Ruang Pringgitan Pendopo Dipokusumo.

Baca Juga

"Fungsi dari bantuan tersebut adalah untuk penanganan darurat bencana yang terjadi di Kabupaten Purbalingga sampai masa darurat selesai," kata Analis Kebijakan Ahli Muda BNPB, Suprapto. Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang terkena bencana.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui BNPB ini. "Kami atas nama pemerintah kabupaten dan atas nama masyarakat yang tertimpa musibah bencana menghaturkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada BNPB atas respon cepatnya," kata Bupati.

Seperti yang diketahui, Dukuh Petung Desa Siwarak dan Dukuh Cumbut Desa Tlahab lor, Kecamatan Karangreja terkena musibah tanah bergerak/longsor usai diguyur hujan pada Selasa 25 Oktober 2022 lalu. Bencana ini berakibat retakan pada rumah-rumah warga, hingga mengungsi untuk menghindari longsor susulan.

Mereka sampai saat ini masih mengungsi di TPQ Miftahul Ulum Desa Siwarak dan Gedung TPQ Desa Tlahab Lor dan difasilitasi dapur umum yang disediakan Pemkab Purbalingga, PMI, Baznas serta para relawan.

Bupati menginformasikan, atas kejadian ini Pemkab Purbalingga bekerjasama dengan Prodi Geologi Universitas Jenderal Soedirman untuk melakukan kajian untuk memutuskan perlu dilakukan relokasi atau tidak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement