Kamis 03 Nov 2022 22:05 WIB

Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak saat Unjuk Rasa

Polisi belum mengonfirmasi bahwa Khan adalah target pembunuhan itu.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
 Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melambai kepada para pendukungnya selama rapat umum anti pemerintah, di Lahore, Pakistan, 21 April 2022.
Foto: AP/K.M. Chaudary
Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melambai kepada para pendukungnya selama rapat umum anti pemerintah, di Lahore, Pakistan, 21 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD — Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (70) memimpin pawai di ibu kota Islamabad untuk menuntut pemilihan cepat setelah dia digulingkan pada April. Sebuah tembakan kemudian mengenai kakinya ketika orang-orang bersenjata tak dikenal menembak selama pawai protes.

Seorang pembantu senior mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa itu adalah "upaya untuk membunuhnya". Namun polisi belum mengkonfirmasi bahwa Imran Khan adalah targetnya.  “Adegan kacau pecah di dekat kamp penerimaan Imran Khan di Allahwala Chowk di Gujranwala setelah tembakan dilepaskan,” menurut media lokal Geo News. Beberapa orang juga terluka dalam insiden itu terjadi, sekitar 200 km dari Islamabad.

Baca Juga

Anggota partainya PTI mengatakan sedikitnya empat orang terluka dalam penembakan itu. Sedangkan Khan, segera dilarikan ke sebuah rumah sakit di Lahore setelah terkena tembak itu. “Dia terkena di tulang kering kaki,” kata seorang juru bicara partai dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (3/11).

Pemimpin partai lainnya, Menteri Kesehatan provinsi Yasmeen Rashid mengatakan Khan dalam kondisi stabil. Seorang pembantu Imran Khan mengatakan bahwa seorang pria bersenjata melepaskan enam tembakan ke truk kontainer yang membawa Khan. Menurut media lokal, seorang tersangka penembakan berhasil ditangkap.

Bulan lalu, komisi pemilihan Pakistan memutuskan mendiskualifikasi Khan dari jabatan publik sebagai anggota Parlemen. Keputusan ini diambil setelah mantan pemain kriket bintang itu terbukti bersalah dan melakukan korupsi.

Imran Khan diduga telah menjual secara tidak sah hadiah negara yang diberikan oleh pejabat asing. Total kerugian negara mencapai Rp 9,8 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement