Sabtu 05 Nov 2022 05:00 WIB

Wanita Palestina Pertama yang Ditahan Israel Fatima Bernawi Wafat

Fatima Bernawi ditawan setelah kekalahan pada Perang Enam Hari pada 1967.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Palestina pertama yang ditahan oleh Israel, Fatima Bernawi, meninggal pada Kamis (3/11/2022) di Mesir. Bernawi merupakan tawanan Palestina pertama, setelah kekalahan pada Perang Enam Hari pada 1967.
Foto: Face2Face Africa
Wanita Palestina pertama yang ditahan oleh Israel, Fatima Bernawi, meninggal pada Kamis (3/11/2022) di Mesir. Bernawi merupakan tawanan Palestina pertama, setelah kekalahan pada Perang Enam Hari pada 1967.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Wanita Palestina pertama yang ditahan oleh Israel, Fatima Bernawi, meninggal pada Kamis (3/11/2022) di Mesir. Warga Palestina di media sosial menyampaikan beragam pesan duka kepada pejuang Afro-Palestina, Fatima Bernawi, setelah berita kematiannya dipublikasikan.

"Selamat tinggal Fatima Barnawi. Putri Yerusalem dan pejuang besar, yang pertama mencari kebebasan, martabat dan menolak kekalahan," tulis penulis dan aktivis Palestina Aisheh Odeh, dalam sebuah unggahan di Facebook, dikutip di The New Arab, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga

Ia menyebut Bernawi merupakan tawanan Palestina pertama, setelah kekalahan pada Perang Enam Hari pada 1967. Ia lantas berubah menjadi mercusuar bagi warga lainnya, membimbing ke jalan perjuangan.

"Belasungkawa saya untuk rakyat kita yang berjuang dan untuk semua para pejuang pria dan wanita,” lanjutnya.

 

Presiden Palestina Mahmoud Abbas lantas menginstruksikan kedutaannya di Kairo untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan untuk pemakaman Bernawi. Lahir di Yerusalem pada 1939, Bernawi adalah putri dari ayah Nigeria dan ibu Yordania-Palestina. Setelah meninggalkan kota, keluarganya kembali ke Yerusalem pada 1960 dan menetap di kawasan Afrika di kota tersebut.

Dia bergabung dengan Gerakan Fatah ketika berusia 18 tahun. Ia memilih untuk mengikuti jejak ayahnya yang mengambil bagian dalam pemberontakan Arab tahun 1936 di Palestina. Tak hanya itu, Barnawi juga dikenal sebagai pejuang aktif selama Gerakan Kebebasan Palestina pada pertengahan 1960-an.

Wanita tersebut lantas ditangkap selama satu dekade dan dibebaskan pada 11 November 1979, ketika dia kemudian diasingkan, sebelum kembali ke Jalur Gaza pada 1994 dan memimpin kepolisian wanita. Sebelumnya, Barnawi telah menerima Military Order of the Star of Honor dari Mahmoud Abbas pada 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement