Jumat 04 Nov 2022 19:29 WIB

Liga Arab Serukan Persatuan Bela Perjuangan Palestina dan Lindungi Yerusalem 

Para pemimpin Arab serukan persatuan untuk perjuangan Palestina

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Logo Liga Arab. Para pemimpin Arab serukan persatuan untuk perjuangan Palestina dalam KTT Liga Arab di Aljazair.
Logo Liga Arab. Para pemimpin Arab serukan persatuan untuk perjuangan Palestina dalam KTT Liga Arab di Aljazair.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Para pemimpin Arab menyerukan persatuan dalam membela perjuangan Palestina dan perlindungan Yerusalem, Rabu (2/11/2022).

Hal ini disampaikan dalam KTT Liga Arab di Aljazair, yang diakhiri dengan janji dukungan Arab berkelanjutan untuk Palestina, serta kecaman atas penggunaan kekerasan oleh Israel dan blokadenya terhadap Gaza. 

Baca Juga

Seruan untuk persatuan tersebut dipimpin Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

“Kita harus mengintensifkan koordinasi dan konsultasi dan menolak perbedaan internal kita dan memprioritaskan kepentingan bersama kita,” kata Pangeran Faisal dikutip di Arab News, Kamis (3/11/2022). 

Setiap pihak disebut menekankan pentingnya koordinasi berkelanjutan di antara negara-negara Arab untuk meningkatkan keamanan nasional dan regional. 

Di sisi lain, didorong pula pembaruan penolakan dan tanggapan total terhadap pendekatan ekspansi dan dominasi dengan mengorbankan orang lain. 

“Kami tidak akan membiarkan orang lain memaksakan nilai mereka pada kami, dan karena kami menghormati nilai dan budaya orang lain, kami berharap orang lain akan menghormati itu," lanjutnya. 

Mewakili Raja Salman, Pangeran Faisal mengatakan masalah Palestina akan selalu menjadi pusat perhatian negara Arab, sampai pembentukan negara merdeka dan berdaulat sepanjang Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. 

Dia menambahkan Kerajaan Saudi menyambut hasil pertemuan yang diselenggarakan Aljazair, sebagai bagian dari upaya rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina. Mereka juga berharap upaya ini akan mengarah pada persatuan jajaran Palestina. 

Pangeran Faisal selanjutnya membahas ketahanan pangan, dengan mengatakan krisis global seolah menyoroti pentingnya integrasi ekonomi di antara negara-negara Arab. 

Dia menekankan Arab Saudi selalu berusaha untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan agar mengatasi krisis tersebut. 

Kerajaan Arab Saudi juga menghargai tindakan kolektif Arab, yang memanfaatkan potensi sumber daya alam di lautan, berinvestasi dalam sumber daya manusia, mempromosikan keanekaragaman hayati dan makanan, serta memenuhi kebutuhan pasar makanan. 

Sejalan dengan Visi 2030, Kerajaan berusaha untuk maju di berbagai bidang, bekerja sama dengan saudara-saudara Arab dan dengan cara yang berkontribusi untuk menghadapi tantangan yang secara langsung mempengaruhi warganya. 

Pangeran Faisal lalu mengatakan Kerajaan terus mendukung upaya untuk mencapai perdamaian di Yaman, serta telah melakukan segala upaya untuk mendukung proposal utusan PBB untuk memperpanjang gencatan senjata di sana. 

Sambil menyoroti penolakan Houthi terhadap proposal tersebut, dia menekankan pentingnya komunitas internasional mempertahankan tekanan politik pada mereka. 

Dia melanjutkan dengan mengatakan untuk mencapai perdamaian jangka panjang di Yaman harus didasarkan pada inisiatif Teluk dan mekanisme pelaksanaannya, serta hasil dari dialog nasional Yaman yang komprehensif dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan. 

Dia juga menekankan pentingnya memberikan dukungan yang diperlukan untuk Dewan Kepemimpinan Presiden Yaman. 

Di antara yang dibutuhkan adalah bantuan kemanusiaan, bantuan dan pembangunan Arab Saudi ke Yaman. 

 

Sumber: arabnews   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement