Ahad 06 Nov 2022 06:26 WIB

Rusia Bakal Tempatkan Kembali Patung Lenin di Kota Melitopol

Patung Lenin disingkirkan pada 2015 di Melitopol, kota yang kini diduduki Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Pesawat militer terbang di atas patung pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin saat latihan parade Angkatan Laut di St.Petersburg, Rusia, Kamis, 28 Juli 2022. Patung Lenin juga akan dipasang di Melitopol, kota yang direbut Rusia tak lama setelah mereka melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Foto: AP/Dmitri Lovetsky
Pesawat militer terbang di atas patung pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin saat latihan parade Angkatan Laut di St.Petersburg, Rusia, Kamis, 28 Juli 2022. Patung Lenin juga akan dipasang di Melitopol, kota yang direbut Rusia tak lama setelah mereka melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan meletakkan kembali patung pendiri Uni Soviet, Vladimir Lenin, di kota Melitopol, Zaporizhzhia, Ukraina. Kota tersebut kini berada di bawah pendudukan Rusia.

Patung Lenin di Melitopol dilengserkan pada 2015, yakni sekitar setahun pascapecahnya revolusi pro-Uni Eropa di Ukraina. Kepala wilayah Zaporizhzhia yang dilantik Moskow, Vladimir Rogov, mengunggah foto para pekerja yang kembali menempatkan patung Lenin di Melitopol, Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga

 

Setelah tujuh tahun patung Vladimir Lenin telah kembali ke tempatnya di Melitopol," kata Rogov, dikutip dari Alarabiya, Ahad (6/11).

Hampir semua kota di Rusia memiliki patung Lenin di alun-alun atau pusatnya. Melitopol direbut Rusia tak lama setelah mereka melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Konflik yang tengah berlangsung antara Rusia dan Ukraina saat ini tak terlepas dari krisis pada 2014. Kala itu, mantan presiden Ukraina Viktor Yanukovych digulingkan rakyat Ukraina.

Hal tersebut terjadi karena Yanukovych menolak bergabung dengan pakta perdagangan Uni Eropa. Yanukovych justru meminjam bantuan finansial kepada Rusia. Yanukovych pun menerima tawaran Moskow untuk bergabung dengan serikat pabean Eurasia. Rakyat Ukraina tak puas dengan keputusan tersebut dan menggelar demonstrasi selama sekitar tiga bulan hingga berujung pada penggulingan Yanukovych.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement