Kamis 10 Nov 2022 16:29 WIB

Antrean Haji di Sulut Mengular Hingga 18 Tahun, Ini Harapan Kemenag

Kemenag Sulut berharap ada penambahan kuota jamaah haji 2023

Jamaah haji melakukan Tawaf Perpisahan di sekitar Kabah di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (ilustrasi). Kemenag Sulut berharap ada penambahan kuota jamaah haji 2023
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji melakukan Tawaf Perpisahan di sekitar Kabah di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (ilustrasi). Kemenag Sulut berharap ada penambahan kuota jamaah haji 2023

IHRAM.CO.ID, MANADO— Kepala Kantor Wulayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulut, H Sarbin Sehe, di Manado, Rabu (10/11/2022), berharap kuota haji 2023 untuk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tanpa ada pembatasan dan kuota lebih banyak.

"Sangat penting memberikan penyuluhan manasik haji sepanjang tahun di Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow, untuk menjadi pedoman bagi calon jamaah haji," kata Sarbin.

Baca Juga

Sarbin menjelaskan dalam melaksanakan haji diperlukan kesabaran ekstra selain ketahanan fisik yang prima.

"Sifat sabar harus lebih banyak saat berhaji, karena Allah SWT akan memperlihatkan keaslian karakter kita," ungkapnya.

Kakanwil menjelaskan tentang macam-macam haji, yakni ada haji tamattu', haji ifrad, dan haji qiron.

Dia menjelaskan haji memang ada daftar antre, tidak ada yang baru daftar kemudian sudah bisa langsung berangkat.

"Semuanya antre, kecuali jika kita mengenal raja Arab Saudi lalu dipanggil, itu tidak antre, atau punya hubungan baik dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi lalu dipanggil, itu juga tidak ikut antre," jelasnya sembari menambahkan, “Calon jamaah haji yang tidak ikut antre yakni menjadi petugas haji daerah.” 

Kakanwil juga menggambarkan, haji tahun ini dari Indonesia hanya mendapat kuota 46 persen dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, itu pun ada tambahan pembatasan usia yang ditetapkan.

Dia mengatakan yang bisa berangkat haji hanya yang berusia di bawah 65 tahun. "Semoga tahun berikutnya 2023 semua pembatasan itu bisa hilang, kuota kita kembali normal dan pembatasan usia juga tidak ada lagi," harapnya.

Menurutnya, daftar antrean haji di Sulawesi Utara jika daftar hari ini, nanti sekitar 17 atau 18 tahun ke depan baru bisa berangkat.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk mulai meninggalkan persepsi tentang haji murah, karena kedepannya Ongkos Naik Haji (ONH) kita akan lebih mahal lagi.

"Layanan haji 2022, ada peningkatan, sehingga jemaah kita lebih nyaman, tapi ongkos yang dikeluarkan pemerintah sangat mahal yakni Rp1,5 Triliiun," ujar Kakanwil didampingi Kabag TU Basri Saenong, Kabid PHU H. Irmanto Usuli, Kakan Kemenag Bolmong Shabri Bora, Kasie Haji dan Umrah, Kufli Lamusa.      

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement