Kamis 10 Nov 2022 17:39 WIB

PUI Gelar Tasyakuran Anugerah Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi: Syukur dan Pengakuan

PUI telah mengajukan gelar anugerah pahlawan nasional KH Ahmad Sanusi 15 tahun lalu

Rep: Novita Intan / Red: Nashih Nashrullah
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Umat Islam (PUI) menggelar tasyakuran gelar pahlawan nasional KH Ahmad Sanusi.
Foto: Harian Republika
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Umat Islam (PUI) menggelar tasyakuran gelar pahlawan nasional KH Ahmad Sanusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setelah Pemerintah resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Ahmad Sanusi, Dewan Pengurus Pusat PUI menyelenggarakan Tasyakuran Keluarga Besar Persatuan Ummat Islam (PUI) atas Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional KH Ahmad Sanusi.  

Sejumlah pejabat dan pimpinan PUI hadir dalam acara tasyakuran penganugerahan gelar pahlawan nasional KH Ahmad Sanusi ini.

Baca Juga

Mereka yang datang di antaranya Wakil Ketua MPR Muhammad Hidayat Nur Wahid Lc MA, Sekretaris Majelis Syura PUI KH M Iding Bahrudin, Ketua Mustasyar Pusat PUI KH Didin Hafidhuddin, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat PUI KH Nurhasan Zaidi, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI KH Munandi Saleh, Ketua Dewan Syariah Pusat PUI KH Endang Soetari Ad, dan Ketua Dewan Pakar Pusat PUI Irfan Syauqi Beik. 

Hadir pula cucu KH Ahmad Sanusi yaitu Hj Neni Fauziah yang menerima piagam pahlawan nasional dari Presiden Jokowi, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Fathul Wahid, Sekjen DPP PUI H Raizal Arifin, Ketua Umum DPW PUI DKI Jakarta Gunadi, Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat H Iman Budiman, perwakilan dari keluarga besar KH Abdul Halim, para pengurus DPP PUI, ulama-ulama murid KH Ahmad Sanusi dan warga perhimpunan PUI yang hadir secara virtual. 

 

Dalam pengantarnya, Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PUI, KH Munandi Saleh mengungkapkan rasa syukurnya atas penganugerahan pendiri PUI. Dia pun menceritakan perjalanan hidup sang tokoh bangsa itu. 

Menurut dia, KH Ahmad Sanusi adalah sosok luar biasa yang selain hafiz Alquran usia muda, dia juga belajar cukup singkat yaitu 4,5 tahun di pulau Jawa, lalu juga mengaji ke syaikh dan ulama terkenal di Makkah selama lima tahun.

Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama

“Bahkan seorang syekh berkata, jika seseorang yang berasal dari Jawi (Indonesia) hendak memperdalam ilmu keagamaan, dia tidak perlu pergi jauh-jauh ke Makkah karena di Jawa telah ada seorang guru agama yang ilmunya telah mencukupi untuk dijadikan sebagai guru panutan yang pantas diikuti, yaitu KH Ahmad Sanusi,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (10/11/2022) 

“KH Ahmad Sanusi telah menorehkan tinta emas dalam kehidupan keagamaan, kehidupan bangsa dan negara, sehingga kita wajib melanjutkan perjuangan beliau di masa yang akan datang,” lanjutnya. 

Dalam testimoninya, Rektor UII Yogyakarta, Fathul Wahid, mengatakan ada dua hal yang bisa dipelajari dan diteladani dari KH Ahmad Sanusi.  

Yang pertama adalah beliau orang yang pemikirannya melampaui zamannya, progresif melihat masa depan dan ini perlu ditanamkan terus bagaimana umat Islam punya kesadaran masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement