Jumat 11 Nov 2022 13:37 WIB

Sidak ke Pasar Tanjungsari Sumedang, Mendag: Bayarnya Bisa Pakai QRIS

Harga beras turun hasil penugasan Kemendag ke Perum Bulog.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan sidak di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11/11/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan sidak di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (11/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali melakukan sidak harga barang kebutuhan pokok di pasar tradisional. Sidak kali ini dilakukan di Pasar Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

"Seperti biasa, sebagai menterinya Ibu-ibu, menterinya pasar becek, saya hari-hari memang rutin ke pasar untuk memastikan stok dan harga barang kebutuhan pokok aman," tutur Zulkifli Hasan, di Pasar Tanjungsari, Sumedang dalam keterangan, Jumat (11/11/2022)

Baca Juga

Mendag mengaku, berdasarkan hasil pemantauannya, harga barang kebutuhan pokok stabil cenderung turun. "Kita bersyukur harga-harga stabil bahkan ada yang turun, misalnya beras di sini (Pasar Tanjungsari) bisa dibeli dengan harga Rp 9.400 per kilogram. Bayarnya pun sekarang mudah, bisa pakai QRIS, canggih sekarang, cukup dengan smartphone sudah bisa belanja," ujar Zulkifli Hasan.

Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan beras dengan harga Rp 9.400 merupakan beras hasil penugasan Kemendag ke Perum Bulog melalui program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga). "Sesuai arahan Pak Presiden untuk menstabilisasi harga beras di pasaran, maka Kemendag hadir bersama Bulog menyediakan beras dengan harga terjangkau," ujar sosok yang akrab disapa Zulhas.

Tak hanya beras, Mendag mengeklaim harga barang kebutuhan pokok lain juga terpantau stabil cenderung turun. Antara lain cabai merah keriting Rp 40 ribu, ayam Rp 32 ribu, bawang merah Rp 35 ribu, dan MinyaKita dijual dengan harga Rp 13.500.

"Ayam itu bahkan terlalu murah sebenarnya, normalnya itu Rp 35 ribu, kalau terlalu murah nanti peternak yang menggemukkan ayamnya bangkrut," ujar Mendag.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement